Setelah lama tak meng up date posting di blogku, aku telah kehilangan
sahabat blogger yang biasa berkomentar di setiap postingku. Agak aneh mulanya,
tapi…aku sadar itu konsekuensi yang harus kuterima karena lama absen dari dunia
blogging. *_^
Bagi teman bloggerku yang berkunjung ke blogku atau membaca
posting-postingku yang ‘sepi komentar’, pasti agak heran.
Kok??
Aku yakin mungkin di benak mereka ada yang bertanya-tanya,
kok aku tetap meng up date posting di blogku meski tak ada komentar yang masuk.
(Hayo, ngaku…hehehe)
Simple sekali ^_^
Alasannya….
Karena aku menulis bukan untuk mengejar komentar, atau
kunjungan. Bagiku menulis adalah pekerjaan hati. Aku melakukannya karena aku
menyukainya, tak perduli apakah ada umpan balik atau tidak, tak perduli apakah
ada yang menanggapinya atau tidak. Bagiku…dengan menulis aku ada.
Sampai kapan aku akan terus melakukannya..?
Biar waktu yang akan menjawabnya ^-^. Yang pasti aku merasa
bahagia berbagi melalui tulisanku, meski sederhana dan pendek aku harap semua
yang berkunjung dan membacanya dapat terinspirasi.
Mata ini ngantuk, tapi tangan dan hati sepertinya bekerjasama
memintaku untuk menulis. Banyak hal yang ingin ku bagi, setelah beberapa waktu
tak meng up date blogku, tapi jujur..aku jadi bingung harus nulis yang mana. Maklum..banyak
sekali cerita hidup yang aku alami. Berhubung suasana di kamarku dingin, habis
hujan plus lagu mellow dari radioku, jadi pengen cerita yang agak melow.
Ok. Aku mulai ya..
Akhir tahun ini banyak sekali kejutan yang kualami. Akhirnya aku
dapat menangkap hikmah atas kejadian ‘pahit’ yang aku alami. Dalam pikiranku, Allah
ingin aku lebih tegar atas semua peristiwa-peristiwa tersebut. Makanya Dia menghadirkan kejadian-kejadian tak
menyenangkan itu. Sekarang aku bisa tersenyum lagi, meski awalnya aku bersedih.
Makanya sobat, jangan pernah berhenti belajar dalam menjalani
hidup ini. Sekali kita berhenti belajar, sama saja dengan mencoba berhenti
hidup. Karena hidup ini penuh dengan pembelajaran.
Allah ingin kita selalu kreatif dalam hidup, makanya DIA
selalu menghadirkan masalah-masalah dalam hidup kita. Dengan kreatif berpikir,
secara tak sadar kita sedang ‘tumbuh’, mengembangkan
diri kita.
Setiap dari kita pasti
dihadapkan pada masa lalu, masa kini dan masa depan. Tak bisa dipungkiri bahwa
masa lalu itu sulit untuk dilupakan begitu saja, apalagi bila kenangan itu
sangat membekas di hati dan pikiran. Tapi, aku pernah denger sebuah kalimat yang
bunyinya, lebih kurang begini….
”klo kita
berfokus pada masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan maka kita tak dapat
menikmati hari ini.”
Mm…klo dipikir-pikir
benar juga, kita kan hidup di masa ini. Bila masa lalu hanya akan membuat kita
semakin terluka, kenapa juga dipikirkan? Klo masa lalu kita banyak sekali
kesalahan, kenapa harus disesali? Anggap saja itu adalah pelajaran hidup kita. Bukankah
hidup akan semakin berarti bila mencoba memperbaiki kesalahan masa lalu sehingga
saat ini kita bisa menjadi pribadi yang JAUH LEBIH BAIK dari masa lalu. Insyaallah..
Dan..masa depan??
Masa depan itu masih
rahasia, tak ada yang pasti dalam hidup ini. Keputusan sepenuhnya ada pada DIA.
Kita hanya bisa berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdoa dengan penuh
keyakinan bahwa apa yang kita harapkan terkabul. Selebihnya adalah kuasa-Nya.
Ada yang datang, ada
yang pergi. Begitulah kehidupan. Tak ada yang abadi di dunia ini. Jangan pernah
meratapi yang telah pergi. Jangan pula menyesali apapun yang menimpa kita
karena semua terjadi atas kehendak-Nya. Tak ada yang sia-sia atas semua
peristiwa yang datang pada kita, hanya saja kita yang belum mengerti pelajaran
dibalik itu semua. Yakini itu!
Jangan
pernah berhenti untuk berpikir. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Karena
hidup adalah proses belajar tanpa akhir, apapun bentuknya…ok.
Terkadang hidup tak
selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Itulah yang pernah aku rasakan
dan aku yakin setiap manusia pasti pernah mengalaminya. Tapi..jangan buru-buru
buruk sangka pada-Nya, karena ALLAH itu Maha Tau. Dia tahu yang terbaik buat
hambaNya.
Coba kita review ke
peristiwa lalu yang mulanya kita anggap ’bencana’, sekarang setelah semua
terlalu berlalu kita bisa mengatakan ‘o..untung waktu itu…’.
See..ternyata hikmah
yang terkandung di dalamnya sangat berarti bukan. Begitulah hidup, selalu ada
hikmah atas apapun yang menimpa kita. Yang pasti Allah itu Maha segalanya. Jangan
pernah lelah untuk meminta, jangan pernah lelah untuk berdoa, karena Allah
sangat suka pada hambaNya yang selalu meminta padaNya.
Menonton tayangan-tayangan
relegius di televisi bisa membuat kita semakin mengerti akan islam, membuat
kita semakin mengenal Dia, yang telah menciptakan kita dan alam semesta ini. Bila
Allah dengan kun fa yakun Nya bisa menciptakan diri kita dan semua hal di alam ini,
lalu mengapa kita tak selalu mendekat padaNya dan meminta semua hal yang kita
butuhkan..
Mm..semoga tulisansederhana ini bisa bermanfaat (khususnya buat
diriku sendiri).
*tiba-tiba lagi pengen
nulis friends^-^. Good Night!
Aku pengen nulis…rindu sekali untuk
selalu nulis, up date posting blogku. Abis emang aku tuh orangnya suka sekali
corat-coret. Sempet ngirim tulisan juga ke salah satu publisher, tapi belum ada
kabarnya (mudah-mudahan nanti kabarnya sesuai yang diharapkan ya…aamiinnn).
Kamu
tahu???
Kemarin aku nonton Kickandy, dan
temanya…tentang anak-anak yang sejak lahir hingga puluhan tahun tak mengenal
ibu kandungnya. Sedih sekali nontonnya, mataku sampe berkaca-kaca nontonnya.
Nggak kebayang rasanya klo aku berada di posisi mereka. sejak lahir diasuh sama
orang lain, terus baru sekitar usia 20 tahun atau 30 tahun atau bahkan 54 tahun
baru tahu klo ternyata orang yang mengasuhku itu bukan orang tua kandungku. Wah…apa
rasanya ya?? Tapi..itulah kisah yang diangkat oleh Kick Andy.
Bahkan yang lebih menyedihkan lagi
ada yang sampai sekarang setelah ke sana kemari mencari info tentang orangtua
kandungnya belum juga bertemu dengan sosok yang membuat mereka ‘ada’ di dunia
ini. Ada yang sempat bertemu, tapi…tak berapa lama berkasih-kasihan dengan
sosok ibu yang melahirkan mereka, Yang Maha Kuasa memanggil sosok tersebut
(sedih).
Ada yang malah tak sempat bertemu sama sekali dengan ibu kandungnya, yang
mereka temui hanya ‘pusara ibundanya’. Mm..seperti sinetron jadinya. Tapi ini
kisah nyata!
Menonton kisah ini, aku jadi
bersyukur memiliki orangtua. Banyak anak-anak yang mendambakan sentuhan kasih
sayang dari orangtua mereka. Dan aku….aku sudah memiliki itu. Thanks God.
I
love you Mom, I love you Dad. Maaf bila aku terkadang suka membuat kalian
sedih. Maafkan atas semua kesalahanku!
Bagiku
my family is everything.. keluargaku adalah segalanya. Dalam keluarga aku bisa
share apapun tanpa pernah takut untuk dikhianati. Kita semua tahu… cinta
seorang ibu tak akan bisa digantikan oleh apapun, sampe ada kalimat “ Surga itu
ada di telapak kaki IBU.”
Oya..aku
jadi inget sama sinetron KELUARGA
CEMARA, yang aku inget itu sinetron diputar waktu aku duduk di kelas 2 SMA,
sekitar tahun 1999 begitu. Sinetronnya bagus, ada nilai edukasinya trus juga
sangat mendidik, lebih mendekati realita di sekitar kita. Tak ada kekerasan,
tak ada kemewahan, ya..that’s real!!! Aku juga suka soundtracknya. Lagunya bikin
terhenyuh.
Mendengarkan lagu yang
sarat makna, bisa melembutkan hati. Salah satunya lagu Mas Ebiet.G Ade yang
sangat syahdu. Beberapa kali didengar dan diresapi maknanya bisa membuat kita
merenung beberapa saat. Merenung hakikat keberadaan kita di dunia ini.
Kian hari umurku di
dunia kian bertambah, tapi sesungguhnya jatah usiaku kianberkurang. Banyak hikmah yang aku dapat dalam
perjalanan hidupku, entah itu berupa tawa atau airmata. Tak hanya itu, berbagai
kisah orang-orang di sekelilingku juga cukup memberikan hikmah bagiku.
Orang-orang
hebat pasti punya cerita sendiri. Mereka membaginya dengan harapan semua pendengarnya
bisa mengambil hikmah positip dari kisah mereka. Salah satunya seperti kisah
seorang bapak yang memulai karir sebagai officeboy di sebuah bank swasta yang
cukup terkenal di negeri ini. Si bapak (sorry, aku lupa namanya, yang pasti
beliau asli Kediri) membagi cerita hidupnya pada sebuah acara yang sungguh menjadi favoritku (semoga sobat semua juga ya),
yaitu chatting with YM di anteve.
Kisah sukses Bapak yang akhirnya menduduki posisi sebagai
vice president di bank yang cukup bergengsi di negeri ini sangat menyentuh
hati. Dari kerasnya perjuangan hidup yang ia jalani, ia sendiri dapat mengambil
kesimpulan atas kejadian ‘istimewa’ yang dialaminya. Aku masih ingat sekali
kalimat yang beliau ucapkan.
Menurutnya
1.Bila kelak aku menjadi orang sukses, aku
akan dekat dengan orang kecil. Karena dekat dengan orang kecil membuatku
menjadi besar. Beliau ingat sekali saat ia terjerembab ke sebuh parit akibat
uang hasil jualan sandalnya dipalaki oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab,
hanya ‘orang kecil’ yang menolongnya. Ibu-ibu tukang sayur yang memapahnya
keluar dari parit. Tak ada ‘orang besar’ yang sudi menolongnya kala itu.
2.Kala itu ada sebuah kaki yang dengan
sengaja menginjaknya. Bukannya ingin menolongnya dirinya yang saat itu
tertatih-tatih bangun dari jatuhnya. Beliau selalu merekam sebuah kaki yang berbalut
sepatuh mewah yang menginjaknya. Ya...katanya kelak klo aku jadi ‘orang besar’
aku akan gunakan kakiku untuk menolong orang kecil bukan malah menginjak
mereka.
Aku yang menonton acara
itu sangat terharu dengan perkataan beliau, apalagi beliau bercerita dengan
mata berkaca-kaca. Aku mendengarnya saja terharu, apalagi beliau yang mengalami
langsung kejadian ‘istimewa’ tersebut.
Walhasil saat beliau menjadi orang sukses kini beliau
menjadi perintis sedekah untuk para dhuafa. Subhanallah…aku sangat terharu
dengan kisah ini. Sungguh jarang orang yang mampu bersikap seperti beliau. Kebanyakan
yang ada sekarang, saat kesuksesan menjadi milik seseorang, mereka seperti
kacang lupa kulitnya (esp. buat mereka yang pada awalnya memang dari golongan
ekonomi lemah, saat berada di puncak mereka seakan lupa). Kesuksesan itu menjadi
alat bagi dirinya untuk berlaku angkuh, dan jujur…hal ini beberapa kali kutemui
di lingkungan terdekatku, bahkan dari keluarga besarku (Maaf, bukan maksud
untuk menjelekan mereka, aku hanya berusaha mengungkapkan realita yang ada di
sekitarku).
Aku pikir…semua orang yang mengalami
perubahan drastis dalam hidup mereka rata-rata pasti angkuh, seakan lupa diri. Meski
demikian, realitanya….masih ada orang-orang yang berhati mulia seperti bapak
yang aku ceritakan kisahnya di atas. Aku yakin Allah pasti akan selalu ridho
pada orang-orang seperti beliau. Sebuah kalimat yang diucapkan oleh beliau yang
selalu berdengung di telingaku, “Kita akan menjadi orang besar bila kita
berdekatan dengan orang-orang kecil”. Benar sekali memang. Bukankah dengan
bersedekah kepada mereka, Allah pasti akan menggantinyaJ.
Buktinya kisah beliau. Sampe sekarang kehidupannya sangat mapan, meski beliau
telah pension. Dan tak sampai disitu kebaikan
yang beliau tabur. Saat ini beliau juga dengan ikhlas mengajak anak-anak malang,
bahkan (maaf) ada yang cacat mental, untuk tinggal satu atap dengan beliau. Mm…pantas
saja Allah memberkahi keluarga beliauJ
Semoga kisah singkat
ini bisa menginspirasi kita semua (termasuk aku sendiriJ).
Maafkan bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan. Maklum, aku manusia
yang penuh dengan khilaf.
Aku jatuh cinta sekali sama lagu ini. Penyanyi favoritku,
Maherzain. Tapi sekali ini dia duet sama Irfan Makki. Lagunya itu asyik sekali.
Pake dua bahasa, satu bahasa inggris trus satunya klo menurutku bahasa India.
Bukan hanya itu musiknya itu enjoy banget. Lagunya relegius
tapi bawaannya pengen nge-dance;)
Jujur…aku suka sekali sama lagu ini. Berulangkali aku
dengerinnya tapi sama sekali nggak bosen.
Klo inspirasi sudah
datang, rasanya bila tak disegerakan hati jadi tak nyaman. Ingin sekali
mencurahkan isi hati ini melalui blog pribadiku ini. Sekedar sharing, berbagi
inspirasi. Karena berbagi itu indah. Hidup kita berasa akan berharga bila kita
bisa berbagi. Meski hanya satu dua kalimat, at least sudah sharing ya.
Malam ini terharu
sekali sama lagu Mas opick. Coba dengerinnya pake hati! Airmata bisa keluar
dengan sendirinya friends. Bukan maksudku untuk membuatmu menangis:),
tapi…pesan tersirat dari lagu ini luar biasa. Semoga bisa mencerahkan!
Klo kita menjernihkan hati dan pikiran, maka kita akan sadar
bahwa sesungguhnya janji Allah itu benar. Jujur, aku telah beberapa kali
mengalami keajaiban dari sedekah. Dan ini adalah satu dari beberapa kisah
nyataku.
Sabtu pagi aku pengen jalan-jalan ke IP Palembang. Perginya
sendiri, dan selama di bus aku duduk tepat di posisi kanan bus, seperti biasa deket
jendela, abis aku emang seneng tempat tersebut, banyak anginnya. Jadi nggak pengap:). Dan pagi itu tiba-tiba ada seorang
bapak yang cukup tua, taksiranku usianya sekitar lima puluhan. Kulitnya hitam
legam, kerut-kerut di kulitnya membuatku yakin klo si bapak pasti bekerja keras
untuk hidupnya.
Aku sama si bapak emang tak saling sapa. Aku pun baru sadar klo
beliau duduk disebelahku. Memang aku suka begitu, nggak terlalu perhatian kiri
kanan, tau-tau udah ada si bapak yang duduk di sebelahku.
Aku memandangi wajah si bapak, yang tangan kanannya
menggenggam uang dua ribuan. Aku juga ingat klo si kenek bus belum menagih
ongkosku. Tiba saat si kenek menagih, tiba-tiba hati nuraniku terketuk untuk
membayari si bapak di sebelahku ini.
“Biar ini
saja Pak.” Kataku spontan.
Si bapak
bengong namun tak urung ia menurut saja.
“Dua ya.”
Kataku pada si kenek bus sambil memberi uang lima ribuan.
Selama perjalanan aku sempet berbincang beberapa saat sama si
bapak. Yang pasti tujuan si bapak rumah sakit charitas Palembang. Setelah itu
tak berapa lama akupun turun di IP.
Lumayan lama sabtu itu aku habiskan waktuku berkeliling,
hingga tak kusadari hari mulai sore. Aku pun memutuskan untuk pulang. Karena rumahku
itu harus naek becak lagi. Makanya aku jadi tak asing lagi pada kendaraan
beroda tiga ini, malah di kompleksku mulai berjamuran yang namanya becak motor:)
Dan..pada saat aku akan membayar, si abang becak tak punya
kembalian.
“Ya udah,
sebentar ya Pak.” Kataku memintanya menunggu.
Aku pun masuk ke rumah meminta uang ribuan pada papaku. Waktunya
aku rasakan sebentar sekali. Saat aku keluar aku dapati si abang sudah tak ada
lagi. Kakiku bergegas mencarinya ke sana kemari, berharap aku menemukannya. Tapi ternyata emang
nggak ada lagi.
Aku tunggu beberapa lamanya, klo-klo si abang balik lagi
meminta ongkos becaknya. Namun ternyata aku salah, si abang tak kembali lagi. Aku
merenung sejenak. Melihat kejadian ini dengan hati. Hati kecilku seakan berkata
inilah balasan atas sedekah yang kulakukan. Tadi pagi aku membayari ongkos bus bapak
yang duduk di sebelahku, Subhanallah.…sorenya, Allah langsung menggratiskan
ongkos becakku.
Semoga kisahnyataku ini bisa memberi motivasi positip buat
sahabat semua. Sungguh tak rugi kita bersedekah! Dan insyaallah aku tak berniat
riya atas apa yang kulakukan. Hanya berbagi pada sobat semua:)
Maaf bila ada yang salah dari tulisan singkatku, maklum aku
hanya manusia yang mencoba mengurai pesan tersirat atas apa yang aku alami.
Semua karena Allah, semua untuk Allah...apa artinya kita manusia tanpa ridhoMu Allah...
Semua karena Allah, semua untuk Allah...apa artinya kita manusia tanpa ridhoMu Allah..
Kehidupan penuh dengan warna, ada
suka-ada duka. Ada kalanya kita tertawa bahagia karena cinta, namun bisa juga
sebaliknya karena cinta kita menangis. Tapi inilah sunnah kehidupan. Aku yakin
tiap orang pasti pernah jatuh cinta dan pasti pernah menangis karena cinta itu juga (
^-^)
Aku juga pernah, bahkan saat
harus kehilangan orang yang sangat aku inginkan jadi imamku. Namun di sinilah aku
akhirnya lebih mengenalNya. Menyadari betapa aku lemah dan tak mampu berbuat
apapun atas garis tanganku yang telah tertulis di kitabNya. Perlahan aku pun
sadar bahwa adalah DIA di atas segalanya.
Jadi, kembalikan semuanya pada
DIA, karena DIA Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Kalau kita mau jujur fenomena di sekitar kita membuktikan bahwa
belum tentu orang yang berkomitmen atas dasar cinta bisa selalu bahagia, malah
justru sebaliknya endingnya bisa lebih buruk, perceraian misalnya. Lihat saja
di televisi atau lingkungan keluarga kita contohnya. (bukan maksudku mengumbar
aib di bulan ramadhan, hanya saja ku lagi ingin berbagi;) )
Jadi baiknya gimana?
Aku juga nggak bisa jawab. Jawabku
simple, hanya satu…ya, kembalikan lagi padaNYa.
Setuju???
Wallahualam bishawab
*Aku ngefans sekali sama
lagu-lagunya Alm.Chrisye. Semua lagunya aku suka. Dan sekarang aku ingin
dengerin lagu ini. Semoga Teman-teman juga suka:)
Mmm…lima huruf
ini sangat dikenal oleh semua orang dari berbagai kalangan hingga ada sebuah
kalimat yang begitu akrab di telinga penulis, music is my life, my life is music.
Wah..dunia ini
akan berwarna bila ada musik!
Biasanya orang
akan refleks menggerakan beberapa bagian tubuhnya mengikuti iringan musik yang
didendangkan, seperti kepala, tangan, dan kaki.
Hayo
bener apa bener?
Bener
bukan?
Itulah efek spesial
yang ditimbulkan dari mendengarkan musik.
Tanpa
musik?
Mmm…suasana akan
terasa hampa.
Mau
bukti?
Contohnya
sederhana, dalam setiap acara atau perayaan kegembiraan seperti acara ulang
tahun, pernikahan atau acara lainnya pasti musik selalu menjadi bagian yang tak
terpisahkan.
Tak
percaya?
Ok. Coba
diingat-ingat kembali pada saat sobat datang ke acara-acara perayaan tersebut!
Bener kan? Musik
pasti dan selalu ada. Sepertinya musik menjadi WAJIB untuk acara – acara itu. Hanya saja tergantung acaranya. Beda acara
maka beda pula musik yang didengarkan.
Sama halnya
dengan pendengar musik. Beda orangnya beda pula musik yang disukai. Beda usianya
beda pula SEHARUSNYA musik yang sebaiknya didengarkan. Selalu ada segmentasi
pasar untuk sebuah musik yang beredar di masyarakat.
Mengapa?
Karena berdasarkan
pemikiran penulis, pada dasarnya musik merupakan salah satu media yang baik
untuk belajar. Bila dicermati lirik-lirik yang terkandung di dalam sebuah lagu
mengandung pesan atau nilai-nilai yang hendak disampaikan oleh penciptanya
kepada pendengar. Contoh sederhananya lagu-lagu religi yang secara tak sadar
bisa memberikan motivasi bagi pendengarnya. Masih hangat di telinga kita akan
lagunya Maher Zain yang sangat inspiratis dan booming di negeri ini. Lagu yang berjudul ‘Insyaallah’ ini membuat
kita merasa ‘adem’ mendengarkannya. Selain alunan musiknya yang easy listening, liriknya juga membuat
pendengar lebih menyadari bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini, jangan
pernah putus asa! Insyaallah ada jalan.
Nah,
bayangkan bila anak-anak yang masih belia dimana sel-sel otaknya sangat aktif
untuk merekam apapun yang didengarnya mendengarkan musik yang belum waktunya mereka dengar!
Wah..kacau! Anak-anak
kan selalu meniru. Kalau lagu yang mereka dengar adalah lagu orang dewasa
bagaimana? Mereka tak sadar bahwa lirik yang mereka ucapkan tak pantas mereka
dendangkan. Mereka juga tak paham makna dari lirik-lirik tersebut. Apalagi saat
ini kebanyakan industri musik Indonesia sarat dengan lagu-lagu yang bertemakan
cinta terhadap lawan jenis. Apa yang akan terjadi akan anak-anak harapan bangsa
negeri ini?
Semua orang
pasti memiliki jawaban sendiri atas pertanyaan di atas. Tetapi inilah realita
negeri ini. Terlalu banyak musik-musik orang dewasa yang secara tak sadar ikut
dikonsumsi oleh anak-anak yang notabene belum sesuai dengan dunia mereka; dunia
bermain, dunia merekam akan apapun yang dilihat, didengar oleh indra mereka.
Lalu
permasalahannya, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah anak-anak di era ini
tak memiliki musik yang sepadan dengan
usia mereka?
Sebelum menjawab
pertanyaan tersebut, penulis mencoba untuk berbagi sedikit cerita tentang musik
anak-anak ketika penulis berada di masa kanak-kanak.
Mau
dengar?
Boleh…
Ok.
Kita mulai ya!
Ketika penulis
masih masa kanak-kanak di era 80an hingga 90an, Indonesia sangat kaya dengan
musik khusus untuk anak-anak. Beberapa lagu yang masih membekas di telinga
penulis hingga sekarang antara lain lagu berjudul Jangan Pipis Sembarang, Aku
seorang Kapiten, Kring-kring goes
goes. Lagu- lagu tersebut seingat
penulis booming di era 80an. Lagunya
ceria danbanyak nilai edukatif yang
disisipkan dalam lirik lagu tersebut. Dari judulnya saja sudah mengajarkan
nilai pendidikan, contohnya jangan pipis sembarang.
Lalu memasuki
era 90an, Indonesia juga memiliki penyanyi-penyanyi cilik yang sukses
membesarkan nama mereka lewat lagu-lagu yang mereka bawakan, seperti Eno
Lerian, Kak Ria Enes dan Susan, Tasya, Joshua, Saskia, Geofanny, Sherina Munaf,
Agnes Monica. Lagu-lagu mereka sukses besar. Tak hanya itu program pemutaran
video klip lagu khusus anak-anak yang berjudul Tralala-trilili di RCTI dengan hostnya Agnes Monica dan Kak Ferry
(Personel ME), Ci-Luk-Ba hostnya Maissy (kalau gak salah ya. Maafkan kalau salah :)maklum udah lama) menjadi
program yang sangat diminati anak-anak saat itu.
Anak-anak ada di
dunianya sendiri. Gaya mereka yang lucu dan gemes saat menirukan lagu-lagu
idola mereka juga sangat pas untuk usia mereka yang masih belia. Mereka juga
tanpa disadari belajar sambil bernyanyi, seperti lagunya Eno Lerian yang
berjudul Nyamuk-Nyamuk Nakal, salah satu liriknya berbunyi begini
…..
Banyak Nyamuk di rumahku
Gara-gara Kamu malas bersih-bersih
…..
Lirik di atas
secara tak langsung mengajarkan anak akan pentingnya kebersihan sedari dini.
Atau lagunya Kak
Ria Enes dan Susan yang berjudul Susan punya Cita-cita. Yang liriknya antara
lain berbunyi seperti ini
…..
Susan, susan, susan besok gede mau
jadi apa
Aku kepingin pinter
Biar jadi dokter
….
Secara tak sadar
lagunya Kak Ria dan Susan ini ingin menanamkan sejak dini pada anak-anak akan
cita-cita hidup mereka kelak.
Atau lagunya
Saski dan Geofanny yang berjudul menabung ciptaannya Titiek Puspa.
Bing
bing bang,yok kita ke bank
Bang bing
bung, yok kita nabung
Tang
Ting Tung, Hei jangan dihitung
Tahu-tahu
kita pasti dapat untung
……
Lagu ini
mengajak anak-anak untuk menabung. Artinya ada nilai pengajaran yang secara tak
langsung diajarkan pada anak, yaitu pentingnya berhemat sedari dini.
Bila dicermati
lirik-lirik beberapa lagu yang penulis tuliskan di atas cukup ampuh untuk
belajar sambil bernyanyi bagi anak-anak bukan? Anak-anak pasti senang.
Tingkahlaku mereka yang cukup membuat kita para orang dewasa geli memberikan bukti betapa polos dan lugunya
anak-anak. Apapun yang mereka dengar, secara tak langsung akan diimpletasikan
pada diri mereka. Pada awalnya melalui ucapan-ucapan yang mereka tiru saat
mendendangkan lagu tersebut. Nah..kita sebagai orang dewasa khususnya orang tua
dapat mulai menanamkan maknanya, perlahan namun pasti kita mengajak mereka
untuk bertindak, berbuat seperti yang diajarkan pada ketiga lagu di atas.
Sekarang
kita kembali pada pertanyaan di atas,“Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah
anak-anak di era ini tak memiliki musik yang sepadan dengan usia mereka?”
Jawabnya iya.
Tak ada lagi musik dan program-program televisi yang bertemakan klip lagu yang
khusus diperuntukan bagi anak-anak. Sepengetahuan penulis, industri musik
anak-anak saat ini telah redup. Makanya tak heran, bila anak-anak sekarang
lebih akrab dengan lagu-lagu orang dewasa yang nuansanya tak jauh-jauh dari yang
namanya cinta pada lawan jenis. Ironi memang bila dari banyaknya produksi musik
di Indonesia tak satupun lagu yang bertemakan anak-anak mencuat seperti pada
tahun 80-an hingga 90an.
Apa
yang terjadi? Apakah lagu anak-anak tak memberikan profit bagi industri musik Indonesia? Ataukah tak ada lagi
penyanyi-penyanyi berbakat seperti penyanyi cilik era 80an dan 90an? ataukah tak
ada lagi anak-anak yang bersedia membawakan lagu-lagu anak-anak, yang paling
sesuai dengan dunia mereka?
Bila penulis
lihat di televisi negeri ini, acara-acara penyaringan berbakat serupa AFI
Junior, Idola Cilik, masih sangat diminati. Ini dibuktikan oleh banyaknya
peserta audisi. Bahkan mereka datang tak hanya dari Jakarta melainkan dari
seluruh pelosok nusantara. Ini hal yang membanggakan bukan? Artinya negeri ini
masih kaya dengan talenta muda di bidang seni suara. Hanya saja kembali lagi
ada yang patut disayangkan. Meskiacara
tersebut diperuntukan untuk mencari kandidat cilik berbakat di dunia tarik
suara, lagu-lagu yang adik-adik ini bawakan bukanlah lagu-lagu anak-anak.
Kebanyakan mereka membawakan lagu orang dewasa.
Tak
percaya?
Coba
diingat-ingat lagi Acara AFI junior, dan Idola Cilik!
Sudah?
Benarkan
idenya penulis?
Ok. Inilah
relita negeri ini. Bahkan anak-anak yang kelak menjadi generasi penerus bangsa
sedari dini secara tak langsung sudah disuguhi musik-musik dewasa yang
bertemakan asmara lawan jenis, patah hati, rasa dendam, dll. Sangat miris
bukan? Tapi itulah realitanya.
Jadi
siapakah yang patut disalahkan?
Menurut penulis
tak ada yang patut disalahkan realita yang ada memang musik anak-anak hampir tak
pernah ada lagi setelah era 80an dan 90an di zaman penulis ada di masa
kanak-kanak. Sekarang yang menjadi solusinya bagaimana orangtua menjadi filter
bagi anak-anak untuk memilahmusik mana
yang layak dikonsumsi oleh anak-anak.
Ok. Baiknya kita
mulai dari lingkup terkecil dahulu. Mari Mulailah dari keluarga kita sendiri!
Terlepas dari
itu semua. Ini merupakan opini penulis. Seberapa akurat dan baik opini penulis,
semua tergantung dari cara pandang setiap orang. Tiap orang pasti punya
pendapat yang berbeda, dengan sisi pandang yang berbeda pula :)
Oya, untuk mengenang kembali kerinduan penulis pada masa
kanak-kanak sekaligus mengingatkan kita betapa ada nilai pendidikan yang
tersirat pada lagu anak-anak, penulis sengaja menyisipkan lagu Kak Ria Enes dan
Susan dengan judul Susan Punya Cita-cita. Yuk, kita dengar sama-sama!