Waktu itu selalu bergerak maju,
berputar hingga genap satu hari. Hari demi hari pun berlalu tak terasa telah menggenapi
satu bulan. Bulan demi bulan juga terus berganti dan sekarang telah memasuki
bulan desember, bulan paling akhir di tahun 2010. Sejatinya banyak hal yang
berubah pada tiap individu.
Secara jujur, aku akui bahwa di
tahun ini bukan hanya usiaku yang di dunia ini bertambah, melainkan pengalaman
hidupku juga bertambah. Banyak kejadian yang hikmahnya hanya aku yang dapat
menyimpulkannya. Ya jelas ya?kan yang mengalaminya diriku sendiri:)
Namun, sayangnya pengalaman hidup
itu tak mungkin diketahui orang lain, kecuali jika aku secara personal
membaginya. Walaupun begitu, aku yakin tiap orang juga seperti diriku memiliki
beraneka pengalaman di sepanjang tahun 2010 ini, baik itu suka maupun duka.
Sejatinya, diri kitalah yang dapat dengan arif menarik pesan tersirat dari semua
peristiwa yang telah berlalu itu.
Hidup itu akan berarti dan
bermakna jika kita sendiri yang memaknainya. Maksudnya, tiap orang pasti
menemui kejadian yang berbeda, sebenarnya kejadian itu memiliki pesan yang
tersimpan jika saja “yang mengalami kejadian itu” dapat memaknainya.
Aku pribadi berusaha memutar
otakku, merenungkan kejadian yang telah berlalu dan hal-hal yang kulakukan di
sepanjang tahun 2010 ini. Sekarang renunganku berfokus pada hobi yang kumiliki.
Aku itu orangnya suka sekali membaca. Semua buku yang bermanfaat, baik itu
cerpen, novel, literature atau
buku-buku yang menginspirasi setiap pembaca pasti memiliki daya tarik
tersendiri di hatiku.
Makanya tak heran kalau koleksi
bukuku itu lumayan banyak. Namun, sekarang pikiranku tertuju pada koleksi buku yang
kumiliki. Entah kenapa, tiba-tiba perhatianku tertuju pada tumpukan buku di
kamarku. Hatiku lalu tergerak untuk mengamatinya. Setelah aku perhatikan, ternyata
koleksi buku bacaanku bertambah pesat, yaitu sebanyak 9 buah buku. Aku bisa
memastikan bahwa kesembilan buku tersebut aku koleksi disepanjang tahun 2010
ini. Mengapa aku bisa berkata demikian? Jawabnya sederhana, karena suatu
kebiasaan yang selalu aku lakukan jika
membeli suatu buku ialah selalu menyampulnya dan tak lupa memberikan identitasku
yang berupa tandatangan sekaligus tanggal dibelinya buku tersebut. Maka, sangat
mudah bagiku untuk mengenali kapan tepatnya sebuah buku milikku itu dibeli.
Setelah aku kalkulasikan,
anggaran yang telah kuhabiskan untuk kesembilan buku itu sangat fantastis.
Sesaat, aku baru tersadarkan bahwa aku memiliki sifat yang tak bisa
mengendalikan diri jika berhadapan yang namanya buku.
Aku bisa menyimpulkan seperti itu
karena setelah kuingat-kuingat, saat
membeli ke sembilan buku tersebut, sama sekali tak terencana sebelumnya. Telah
menjadi kebiasaanku ketika berjalan ke suatu mall atau department store, aku
selalu menyempatkan diri ke toko buku, meski hanya sekedar membaca. Dari awal
memasuki toko buku sebenarnya tak
terpikir untuk membeli buku, niatnya hanya sekedar mambaca. Namun sepertinya,
aku tak dapat mengendalikan hasratku untuk tak memboyong buku tersebut jika aku
telah terlanjur tertarik dengan isinya, makanya jadilah buku itu berpindah ke
rumahku.
Selain tak dapat mengendalikan
diri untuk membeli buku yang menurutku kontennya menarik, ternyata bila aku
analisis, aku juga terlalu berlebihan membawa uang ketika ingin jalan ke mall
atau pusat perbelanjaan. Akibatnya ya banyak barang tak terduga yang aku beli,
contohnya seperti buku tadi. Sebenarnya, meski aku tertarik sama isi buku itu,
dan ingin sekali memilikinya, tak akan pernah secara setengah sadar aku
membelinya bila uangku tak cukup untuk membelinya. Tetapi, karena aku selalu
membawa uang yang agak lebih ketika akan pergi jalan, makanya aku seakan
mengulangi hal yang sama berturut-turut. Mengapa aku katakan kesalahan yang
sama?karena kesembilan buku tersebut aku
beli tanpa perencanaan sebelumnya.
Aku bukannya menyesal telah
membeli buku itu, bagiku jika sesuatu itu telah terjadi, jangan disesali.
Penyesalan hanya akan membuat otakku bertambah penat, ujung-ujungnya aku
sendiri dicekam rasa yang tak mengenakkan. Aku juga yang ruginya.
Ya..diikhlaskan saja, toh semua telah terjadi. Hanya saja, aku mencoba
mengoreksi hal yang kurang baik ini sehingga ini dapat menjadi kaca bagiku di
kemudian hari, yaitu berpikir sebelum bertindak.
Meski demikian, aku tetap
mendapat manfaat positip dari kesembilan buku itu. Mau tahu?
Jawabnya sederhana, dengan
bertambahnya koleksi bukuku, artinya wawasanku juga bertambah. Membaca itu
adalah gudang ilmu. Dengan banyak membaca maka akan semakin banyak juga
pengetahuanku, apalagi buku-buku yang aku beli itu memang buku yang bermanfaat.
Tapi, sekarang kan dunianya internet. Buat apa buang-buang uang untuk
membeli buku?
Iya memang benar, sekarang
informasi dapat diakses tanpa batas melalui internet. Namun, memiliki buku
bacaan secara personal itu memiliki nilai plus sendiri. Contohnya, jika kita ingin
menulis makalah, atau tulisan yang membutuhkan argumen yang kuat untuk
mendukung pendapat yang kita utarakan, maka
akan lebih baik jika kita memiliki bukunya sendiri, sehingga jelas
sumbernya jika nanti dipertanyakan.
Aku juga bersyukur melalui salah
satu buku yang aku beli secara tak
terduga ini, aku jadi mengerti cara membuat blog. Hasilnya ya lihat saja blog
sederhanaku ini; . http://wits-inilahhidup.blogspot.com/.
Blog ini aku bangun setelah membaca buku
yang menjelaskan cukup detail cara membuat blogspot dan seluk beluknya. Aku
belajar sambil mempraktekkan sendiri secara mandiri. Memang blogku masih cukup
natural, tapi bagiku bukan masalah, yang penting aku bisa membagi apa yang telah
aku tulis buat orang lain.
Dan, aku tak tahu apakah secara
kebetulan atau bagaimana, belum lama
aktif di dunia blogging, tiba-tiba pihak buzzcity tertarik dengan postingan
yang aku buat, dan menawarkan kerjasama denganku. Tanpa aku ketahui sebelumnya,
pihak buzzcity telah membuatkan situs mobile untuk blog aku ini, aku
baru mengetahuinya setelah membaca komentar mobilizer
pada postinganku yang berjudul “waktu”. Sepenuhnya aku katakan, aku jadi senang bila ada respon yang positip
begini. Aku jadi lebih termotivasi untuk
memposting tulisan yang jauh lebih baik dari yang telah ada. Seakan ada suntikan
segar dari luar sana. Dan lagi bagiku, menulis itu juga salah satu obat
mengurangi stress. Dengan menulis, aku mencoba membagi ide di otakku yang masih
belum terangkai dengan jelas menjadi rangkaian paragraf yang tertulis secara
berurutan sehingga dapat diambil sarinya oleh pembaca. Jadi, aku seakan
bercerita, tapi media penyalurannya berupa tulisan bukan kata-kata layaknya
orang sedang curhat.
Memang benar ada ungkapan bijak
yang mengatakan bahwa kejadiannya itu tak penting, tetapi bagaimana cara kita
menyikapi kejadian tersebut. Sama kasusnya dengan apa yang aku paparkan pada
tulisanku ini, meski kejadiannya tak terduga sebelumnya, namun banyak hikmah
yang aku petik.
Ya, begitulah,.. merenungkan dan
mengevaluasi kejadian yang telah berlalu itu perlu dilakukan oleh setiap
individu agar kehidupannya di masa mendatang jauh lebih baik. Siapa lagi yang
akan membenahi diri kita, kalau bukan
diri kita sendiri. Semakin bijak kita menyikapi kejadian yang telah berlalu,
maka insyaallah kita juga akan menjadi manusia yang lebih bijak.
Sebenarnya banyak hal dari diriku
yang perlu dibenahi, namun pada tulisanku ini, aku lebih memfokuskan pada tindakan
belanja yang tak terduga ini, khususnya di sepanjang tahun 2010. Semoga apa yang aku tulis ini dapat dipetik
sisi positipnya.
*Artikel ini diikutsertakan
pada Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.M.A.T - Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
ReplyDeleteAkan dicatat sebagai peserta
Salam hangat dari Markas BlogCamp di Surabaya
wah renungan singkat yang menarik :)
ReplyDeletewah mantap sekali ya
ReplyDeletesemoga menang ya mbak
Thanks for all:)
ReplyDeletekalau sudah hobi membaca memang seberapapun buku kayaknya masih kurang aja, aku dulu juga punya banyak koleksi buku, tapi kebanyakan buku cerita fiksi.
ReplyDeletesukses buat kontesnya ya..
makasih..
ReplyDeletemampir dengan membawa buku besar peserta KUMAT sambil melakukan penilaian.
ReplyDeleteSalam hangat selalu
Makasih..
ReplyDeletewah....tinggal nunggu pengumumannya saja ya berarti....kontesnya sudah ditutupkan.....
ReplyDeletesukses deh pokoke sama kontesnya...
sukses ya wits,,.. semoga jadi pemenang....
ReplyDeleteamiin..makasih win
ReplyDeletewah jadi semakin semangat menulis dengan adanya blog ya mbak
ReplyDeletetapi jangan males beli buku,mungkin beda lo baca di monitor dengan dibuku ..... masukkan aja kok
salam kenal
makasih.. salam kenal jg
ReplyDelete