Monday, November 1, 2010

Kehidupan

Dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang beragam. Hidup dipenuhi dengan warna-warni. Bahagia, airmata menjadi bagian yang tak terpisahkan dari insan ciptaan ILAHI. Tak ada manusia yang selalu tertawa mengisi hari-harinya atau sebaliknya tak ada manusia yag selalu menguras air matanya di sepanjang helaan nafasnya. Semua terjadi secara bergantian, datang silih berganti.

Terkadang cobaan hidup yang berat memposisikan manusia sebagai makhluk yang paling malang. Dirinya merasa bahwa hidup seakan tak ada artinya. Benar-benar tak ada artinya. Sebagai orang yang memposisikan diri dengan kata “malang”, tentu perasaan terdeskriditkan, rendah diri atau perasaan-perasaan negatif  lainnya akan mudah menghampiri. Kalau sudah begini, pasti akan sulit untuk tersenyum menapaki sisa hari ke depan. Bukannya, TAK BISA, tapi perasaan negatif  telah terlanjur dipupuk dengan subur sehingga menjadi SULIT

Kecewa, bersedih itu wajar menghinggapi di kala diri sedang menghadapi masa-masa sulit. Akan tetapi, jangan berlarut-larut! Percayalah, tak selamanya keadaan tersebut selalu menghampiri. Badai Pasti Berlalu, seperti  judul lagu milik alm.Chrisye atau Habis Gelap Terbitlah Terang, judul buku yang dikarang oleh R.A.Kartini.

Disinilah, letak ujian hidup. Disinilah, sebaiknya manusia menyadari  sepenuhnya (termasuk penulis), bahwa dirinya lemah. Tak ada kekuatan melainkan atas kehendak Yang Maha Kuasa. Apapun predikat yang melekat pada diri kita, entah itu si cantik, si tampan, si kaya, si pintar, si kreatif, si inovatif, si creator serta embel-embel lain yang membanggakan, sesungguhnya hanyalah titipan Sang Pencipta. Bahkan diri kita sendiri adalah milikNYA. Nyawa kita, jika Sang Pemilik menghendaki, tak akan ada yang dapat menghalangi. Ini sejatinya mengingatkan kita bahwa DUNIA INI FANA. Dunia hanya tempat untuk mengumpulkan bekal menuju alam berikutnya.

Bencana-bencana yang terjadi di bumi ini, semua atas izinNYA, seperti gempa di Wasior, ibukota Teluk Wondama, Papua Barat, gempa di Mentawai,  Padang, Sumatera Barat, serta meletusnya gunung Merapi di Yogyakarta cukup atau bahkan sepenuhnya menyadarkan kita bahwa Sang Pencipta begitu Maha Kuasa akan segala sesuatu.

Semoga bisa menjadi renungan bersama:)

6 comments:

  1. kehidupan dekat dengan kematian
    semoga segala bencana yang terjadi menyadarkan kita bahwa yang hidup pasti akan mati

    maaf baru bisa berkunjung.. sudah di follow..
    mau tukeran link juga ngga...?? ^^

    ReplyDelete
  2. bener sekali, yang bernyawa pasti mati,..
    Tukeran link? boleh, tp gimana caranya, maklum br:)
    makasih bwt komen dan kunjungannya

    ReplyDelete
  3. hidup itu penuh warna-warni dan itulah yang membuat kita mengerti satu sama lain, merasakan kebahagian maupun penderitaan.

    jadi apapun yang akan kita hadapi TETAP SEMANGAT!!!.

    oh ya Mbak untuk menambahkan link sahabat-sahabat blogger Anda bisa menambahkan Gadget yang tersedia pada Blogspot.
    caranya adalah sebagai berikut:

    -buka dasboard blog Anda.
    -kemudian masuk menu pengaturan
    -masuk menu rancangan
    -tambah gadget
    -pilih daftar link
    -setelah itu masukkan link teman Anda

    kurang lebihnya seperti itu, salam kenal dari petani Njojogan

    ReplyDelete
  4. ya, apapun yang kita hadapi memang harus tetep semangat.
    makasih bwt infonya..salam kenal jg..

    ReplyDelete
  5. cara masang link itu
    masukin alamat url ke blog masing-masing
    saya masukin alamat blog kamu di blog saya
    gitu juga kamu wits..
    gunanya.. biar lebih gampang ketika ingin berkunjung.. :)
    kalo berkenan.. bales komen ini di blog saya ya.. makasih...............

    ReplyDelete
  6. O..., udah di coba seperti sarannya Mas Yusuf yang di atas,tp kok gak muncul ya di blog saya?apa yang salah??

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)