Dunia ini dipenuhi dengan hal-hal
yang beragam. Hidup dipenuhi dengan warna-warni. Bahagia, airmata menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari insan ciptaan ILAHI. Tak ada manusia yang
selalu tertawa mengisi hari-harinya atau sebaliknya tak ada manusia yag selalu
menguras air matanya di sepanjang helaan nafasnya. Semua terjadi secara
bergantian, datang silih berganti.
Terkadang cobaan hidup yang berat
memposisikan manusia sebagai makhluk yang paling malang. Dirinya merasa bahwa
hidup seakan tak ada artinya. Benar-benar tak ada artinya. Sebagai orang yang
memposisikan diri dengan kata “malang”, tentu perasaan terdeskriditkan, rendah
diri atau perasaan-perasaan negatif lainnya
akan mudah menghampiri. Kalau sudah begini, pasti akan sulit untuk tersenyum
menapaki sisa hari ke depan. Bukannya, TAK
BISA, tapi perasaan negatif telah
terlanjur dipupuk dengan subur sehingga menjadi SULIT.
Kecewa, bersedih itu wajar
menghinggapi di kala diri sedang menghadapi masa-masa sulit. Akan tetapi, jangan berlarut-larut!
Percayalah, tak selamanya keadaan tersebut selalu menghampiri. Badai Pasti Berlalu, seperti judul lagu milik alm.Chrisye atau Habis Gelap Terbitlah Terang, judul
buku yang dikarang oleh R.A.Kartini.
Disinilah, letak ujian hidup.
Disinilah, sebaiknya manusia menyadari
sepenuhnya (termasuk penulis), bahwa dirinya lemah. Tak ada kekuatan melainkan atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Apapun predikat yang melekat pada diri kita, entah itu si cantik, si tampan, si kaya, si pintar, si kreatif, si inovatif, si
creator serta embel-embel lain yang
membanggakan, sesungguhnya hanyalah titipan Sang Pencipta. Bahkan diri kita
sendiri adalah milikNYA. Nyawa kita, jika Sang Pemilik menghendaki, tak akan ada
yang dapat menghalangi. Ini sejatinya mengingatkan kita bahwa DUNIA INI FANA.
Dunia hanya tempat untuk mengumpulkan bekal menuju alam berikutnya.
Bencana-bencana yang terjadi di
bumi ini, semua atas izinNYA, seperti gempa di Wasior, ibukota Teluk Wondama,
Papua Barat, gempa di Mentawai, Padang,
Sumatera Barat, serta meletusnya gunung Merapi di Yogyakarta cukup atau bahkan
sepenuhnya menyadarkan kita bahwa Sang Pencipta begitu Maha Kuasa akan segala
sesuatu.
Semoga bisa menjadi renungan
bersama:)