Astaghfirullahalazim…..,kulihat adik bungsuku yang
telah beranjak dewasa ini begitu menikmati acara bermalas-malasan. Dari
tadi,Ryan, begitu ia biasa disapa memang mengisi waktu tanpa aktivitas apapun.
Hampir separo hari itu, ia menghabiskan waktu dengan bermalasan sambil menonton
acara televisi. Selesai satu acara, ia ganti channelnya dengan menonton acara lain. Tiap kali, ibu menyuruhnya
melakukan sesuatu, selalu ia jawab dengan kalimat, “Bentar lagi, Bu.” Lalu
beberapa jam kemudian, saat ibu meminta hal yang sama, lagi-lagi ia menjawab,
“Bentar lagi,Bu.”
Aku yang melihat tingkahnya, hanya geleng-geleng
kepala. Tindakan yang sungguh merugikan diri sendiri. Bagaimana tidak, kita,
manusia yang hidup di dunia ini diberi jatah umur terbatas oleh Allah. Jika
waktu yang tersedia kita isi BUKAN untuk hal-hal yang bermanfaat yang bermuara
pada kebaikan, tentu yang rugi kita sendiri. Padahal lagu milik Raihan
dengan judul Demi Masa yang salah satu liriknya berbunyi :
Gunakan
kesempatan yang masih diberi, moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan
disiakan karena ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum
lima perkara, sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin, lapang sebelum
sempit, hidup sebelum mati
dengan jelas mengingatkan kita bahwa hidup kita di dunia ini sebentar.
Atau dengan kata lain, jatah waktu yang diberikan oleh Allah terbatas. Tiap
hari usia kita semakin berkurang, yang menandakan bahwa jalan menuju kubur
semakin dekat, seperti yang tertulis dalam Alquran, surat Al-Anam:60,
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa
yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang
hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditentukan, kemudian kepada
Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu
kerjakan.”
Keadaan diri kita hari ini,besok, lusa atau yang
akan datang semua adalah rahasia Ilahi. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan
menghampiri kita, kita tak pernah tahu apa yang akan menimpa kita. Bila di kala
sehat, kita hanya mengisi waktu untuk
hal yang sia-sia seperti itu, apa yang akan terjadi jika kemudian Allah menguji
kita dengan sakit yang bermuara pada kematian? atau apa yang akan terjadi jika
tiba-tiba kematian menjemput? Bukankah hidup di dunia adalah sementara?
Sungguh! Merugilah orang-orang yang menyia-nyiakan
waktunya. Orang-orang yang beriman tak akan melakukan perbuatan merugi ini,
karena mereka menyadari betul hakikat hidup di dunia yang fana ini. Mereka tahu
bahwa kelak umur mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Ilahi.
Tak ada
satupun yang kita lakukan di dunia ini yang luput dari pengawasan-Nya, seperti
yang dinyatakan Allah dalam Q.s.
Qaaf:16,17 dan 18 :
“ Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari
pada urat lehernya”
“ yaitu ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri”
“ tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”
Sungguh
menyedihkan bukan, mengisi waktu dengan hal yang tak berfaedah sedikitpun.
Padahal jika roh dan jasad berpisah, tak akan dapat ditunda barang sedikitpun.
Jikalau keadaan ini menghampiri kita, kita tak akan bisa kembali lagi ke dunia
untuk mengulangkan lagi waktu yang telah diamanahkan oleh Allah tsb. Oleh karena itu, marilah kita (termasuk
penulis sendiri) renungkan bahwa waktu yang diberikan Allah ini terbatas serta
akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Jadi, jangan sia-siakan waktumu!
Salam Kenal dari
ReplyDeletehttp://serba-baru.blogspot.com/ dan
http://mp3gratisanbaru.wordpress.com/
salam kenal juga..
ReplyDelete