Keragaman menandakan bahwa
sesuatu itu bernuansa, bervariasi. Dengan adanya variasi justru menunjukan
letak keindahannya. Ibarat sebuah bunga, jika tak bervariasi tentu akan
menjemukan bagi mata yang memandang. Namun, Sang pencipta telah menciptakan
berbagai jenis bunga, sebut saja bunga kamboja, melati, anggrek dan jenis-jenis
bunga lainnya. Ini hanya untuk jenis bunga saja. Sekarang, mari kita perhatikan
tanaman-tanaman yang ada di hamparan bumi ini! Banyak sekali bukan variasinya?
Sang Pencipta melalui penciptaan alam beserta isinya mengajarkan kepada kita
bahwa keragaman yang ada memperindah alam ini. Disinilah seharusnya manusia
menyadari penuh bahwa keragaman bukanlah perbedaan yang harus dicermati dari
sisi negatif, namun sebaliknya selalu ada sisi positip dari setiap keragaman
ini.
Perbedaan sejatinya tidaklah
menjadi penghalang untuk hidup secara damai di muka bumi. Perbedaan sebaiknya
menjadi ajang untuk saling berbagi, contohnya si kaya memberikan kelebihan
hartanya pada si miskin, si gudang ilmu membagi ilmunya pada yang memerlukan.
Melalui perbedaan ini juga dengan
sendirinya akan timbul peran-peran yang spesifik di dalam kehidupan. Contoh
sederhana adalah perbedaan antara ahli medis dan orang yang membutuhkan jasa
medis akan membuahkan hubungan antara dokter dan pasien. Sang dokter
mengaplikasikan kemampuannya melalui diagnosa dan pengobatan terhadap pasien.
Di lain pihak, sang pasien merasa bahwa
masalah dalam tubuhnya (atau yang biasa dikenal penyakit) dapat disembuhkan.
Implikasinya adalah dokter mendapat imbalan dari jasa pengobatan yang ia
tawarkan, sedang pasien merasakan kesehatan dari pengobatan ini yang menandakan
bahwa pasien harus mengeluarkan ongkos atas jasa yang ia dapat dari dokter
sebagai kompensasi atas penyembuhannya. Disinilah timbul yang namanya hubungan
antara satu individu dengan individu yang lain, baik itu yang searah maupun
yang bolak-balik. Bukankah inilah hakekat kehidupan yang sebenarnya yaitu
saling berbagi?
Jika kita berpikir secara logika maka kita pasti setuju bahwa perbedaan inilah
yang akan memperkaya keadaan yang berbeda tersebut. Perbedaan bahasa misalnya.
Keragaman bahasa antara satu daerah dengan daerah lain menunjukkan bahwa betapa
kaya negeri ini akan bahasa daerah. Dan meski tak sepenuhnya disadari,
keragaman bahasa ini membuahkan profesi
baru, yaitu sebagai seorang translator atau penerjemah.
Adat-istiadat dan budaya yang
berbeda-beda dari setiap daerah juga mencerminkan bahwa negeri ini begitu kaya
dan selalu ada ciri khas yang dapat ditonjolkan dari tiap daerah ini. Hal ini
mendatangkan pengunjung, baik itu turis lokal maupun mancanegara. Pulau Bali
misalnya, seakan manjadi ikon Indonesia. Banyak turis mancanegara yang berdatangan
untuk mengenal Pulau Dewata ini. Kedatangan turis mancanegara ini tentu
berdampak positip bagi Negara Indonesia, selain Indonesia menjadi terkenal di
dunia Internasional, tapi juga berdampak pada sektor pendapatan nasional. Menguntungkan
bukan?
Begitulah, keragaman ternyata begitu banyak memberikan manfaat, jika
disikapi secara positip. Burung Garuda sebagai lambang Negara Indonesia, dengan jelas pada
pitanya tertulis kata Bhinneka Tunggal
Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kata
ini dengan jelas mengajarkan bahwa perbedaan tak harus memecahkan persatuan dan
kesatuan yang ada. Tetapi, perbedaan ini ditujukan agar dapat saling mengenal
satu sama lain, yang dapat memperkaya keadaan yang ada. Dan, hal ini juga
sejalan dengan penjelasan di dalam Alquran, surat Al-Hujuraat:13, yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-berbangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal ”
Jika demikian, apakah keragaman
harus menimbulkan perbedaan yang dijadikan jurang pemisah?
No comments:
Post a Comment
Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)