Monday, February 21, 2011

Bahasaku, bahasamu, bahasa mereka; Bahasa kita

Bahasa merupakan alat komunikasi lisan yang sangat dibutuhkan dalam interaksi social. Bila tak ada bahasa di dunia ini, sulit rasanya interaksi akan terjadi. Bagaimana tidak? Bagaimana kita mengerti apa yang diinginkan oleh lawan bicara bila tak ada bahasa?

Namun bila tak mengerti lisan lawan bicara, bukankah ada gesture(gerak tubuh) yang sangat membantu. Layaknya  seorang bayi yang belum memahami benar pentingnya bahasa sebagai komunikasi, si bayi bisa mengekspresikannya melalui tangisan, ketika dirinya merasa tak nyaman. Atau melalui ketawa bilamana dia merasa dirinya bahagia. Ekspresi-ekspresi tersebut merupakan bentuk pelampiasan apa yang si bayi rasakan.
Atau melalui bahasa tubuh hewan. Para pelatih hewan khususnya,  pasti mengerti apa makna gerak tubuh tersebut. Disinilah pentingnya komunikasi,  even dalam bentuk gerak tubuh.
Buat mereka (maaf) yang menderita mute (bisu) sejak lahirpun sangat membutuhkan gerak tubuh ketika berinteraksi dengan orang sekitar. Dan, bila kita manusia yang normal ini ingin ikut ambil bagian berkomunikasi dengan mereka, dengan senang hati tentunya kita harus rela meluangkan waktu untuk belajar bahasa tubuh milik si penderita mute ini.
Ketika kita berbicara bahasa, kita semua menyadari bahwa di bumi ini hidup beranekaragam penduduk bumi yang tersebar di seluruh bagian bumi ini. Keadaan yang variatif ini alaminya tentu membuat keragaman dan perbedaan. Bahasapun menjadi salah satunya. Suatu keadaan yang tak dapat dielakkan lagi, bukan?
Ada cerita sederhana tentang realita dari keragaman bahasa yang aku alami sendiri melalui aktivitas blogging ini. Ceritanya tak jauh-jauh dari aktivitas blogwalking dan berkomen di setiap blog yang aku kunjungi. Dan  ada pengalaman yang pada akhirnya cukup menambah perbendaharaan kataku, sekaligus memberiku pelajaran akan makna yang berbeda pada satu kata yang sama.
Boleh ya, aku share sedikit! :)
Salah satu sahabat cyberku yang akrab disapa Bunda Siti Fatimah Ahmad ini selalu merespon panjang setiap komentar yang masuk di setiap postingannya. Pernah pada balasan komentarnya, aku menemukan kata “comel”. Karena penasaran dengan makna kata tersebut, maka akupun menanyakannya pada beliau. Menurut beliau “comel”  itu sama dengan “cute”. Dan cute itu bahasa inggris yang kalau diindonesiakan sepadan dengan kata lucu.
Itu kata pertama yang aku tanyakan kepada beliau. Kemudian di lain kesempatan, aku juga menemukan kata “seronok”, yang kalau menurut bahasa negeri kita acapkali diidentikan dengan hal yang negatif. Tetapi, hal yang berbeda menurut bahasa beliau di negeri jiran. Menurut beliau, “seronok” itu merupakan perasaan yang menimbulkan riang, gembira dan menghadirkan rasa bahagia. See..ternyata sangat bertolakbelakang ya makna “seronok” menurut kedua Negara, Indonesia-Malaysia.
Kalau begitu harus hati-hati dalam menggunakan satu kata tersebut, kalau di negeri kita bisa diartikan negatif, sebaliknya dinegeri seberang bermakna begitu positip. Hayo, bener atau bener?? ^^
Jika demikian  kesimpulannya, jangan sembarangan menggunakan kata ketika berbicara?
Kalau menggunakan kosakata sih “iya”, tetapi dalam berbicara pun harus hati-hati, dalam berekspresipun harus hati-hati, jangan sampai menimbulkan reaksi negatif dari lawan bicara.
Meski demikian, sebagai manusipun kita harus memaklumi ketidaktahuan orang lain. Jangan langsung reaktif, dan berbuat secara negatif. Pahami dahulu, maknanya! Maklum, setiap Negara pasti memiliki bahasa dengan makna setiap katanya yang spesifik, berbeda dengan Negara lain.
Jangankan antar Negara yang berbeda bahasa, dalam satu negarapun kaya akan bahasa. Bila ditelisik secara satu per satu, wah…betapa variatifnya bahasa di negeri ini. Namun, jangan khawatir! Meski bahasa yang ada beragam, namun kita memiliki BAHASA INDONESIA sebagai pemersatu. Di lain pihak, meski bumi ini sarat dengan penghuninya yang berbeda Negara, selalu ada bahasa penyambung, ibarat permasalahan hidup yang kita alami, selalu ada jalan keluarnya. Apa coba??
Ada yang tahu?
Yup, benar sekali ada BAHASA INGGRIS sebagai jembatannya. Jadi tak perlu khawatir!
Bagaimana, apa ada yang punya pengalaman dengan bahasa yang lebih kurang sama dengan cerita di atas??yuk, dishare di sini :)


21 comments:

  1. Bahasa memang sangat penting, betapa tdk hal2 yg akan d timbulkan bs berdampak tdk baik, tdk jarang timbulnya masalah dlm kehidupan karena komunikasi yg kurang baik, salah mengartikan makna kata...

    Intinya kita harus bnr2 faham dulu maksud sesungguhnya dr yg berbicara, setelah ithu baru simpulkan baik n buruknya n bila ad kata yg kurang kita fahami, lebih baik bertanya, seperti cerita Mba Wits d atas....

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum, salam kenal sis

    Wah, wah,, bicara tentang bahasa jadi ingat ketika pertama kali aku pendampingan di desa dulu. Di desa itu, mayoritas semua penduduknya berbahasa daerah Rejang, nah,, ceritanya waktu itu aku pamit untuk memasukkan program ke desa melalui kepala pemerintahan setempat, kalau di sana adalah pak lurah.

    eh, waktu kenalan, aku sebut kan nama ku adalah ami.. eh pak lurah protes, katanya jangan pakai nama itu,, nah loh kenapa? tanyaku.. hmm ternyata nama ami dalam bahasa rejang artinya jangan, makanya kata pak lurah,, belum apa2 sudah bilang jangan,, hahahaha,, becanda terus pak lurah.

    Eh, akhir cerita, maka pak lurah kasih aku nama baru, jadi nama ami ditambahin jadi aminah.. dan setiap ke kantor lurah pasti itulah nama panggilanku, ada2 saja tuh pak lurah,,,wkwkwkwk.

    ReplyDelete
  3. Mr TM :bener, tak ada salahnya bertanya, drpd bermasalah di diri sendiri. Kan jelas jadinya,..

    Nyayu amibae : walaikumsalam.
    Hehehe..ada-ada saja. Cape deh. Kenangan takkan terlupakan ceritannya. Wah, sm2 dari palembang, pake "nyayu" lagi, ningratnya palembang nih:) Salam kenal jg sis. Thanks udah difollow, i will follow you back, ok. Salam

    ReplyDelete
  4. saya termasuk pemerhati kata... siapapun yg bicara.. pasti tiap kata selalu jadi perhatian saya.. saya setuju.. kita memang harus hati2 dlm menggunakan kata ketika kita berhadapan dengan siapapun itu.. karena kata lebih ampuh dari pada kepalan tangan :(

    ReplyDelete
  5. iya bahasa Malaysia itu artinya beda dg Indonesia, dulu sebelum trend U&I saya sempet tanya2 temen kampus yang kebetulan asli Malaysia.

    ReplyDelete
  6. Ragam bahasa membuat kita harus berhati-hati dalam menggunakannya agar tak disalahpahami ya...
    Apalagi kalau baru belajar dan tak terlalu bisa menempatkannya, bisa2 kacau balau ya :)

    ReplyDelete
  7. o iya, sebenarnya anak-anak indonesia punya kelebihan dibanding anak-anak negara lain misalnya amerika, sebab sejak kecil mereka sudah menguasai dua bahasa (bilingual), yaitu bahasa indonesia yang diperoleh di sekolah atau media massa dan bahasa daerah....

    ReplyDelete
  8. bahasa.. klo gak salah ada verbal dan nonverbal ya....!! sebelumnya kita harus pahami dulu apa yang disampaikannya setelah itu baru kita mengambil kesimpulan.... ato bertanya balik kepada orang yang menyampaikan... agar tidak terjadi kesalah pahaman.... ^__^

    ReplyDelete
  9. Aku juga pernah punya pengalaman tentang bahasa sist,,,
    Waktu itu aku di ajak main sepupuku ketanah sunda,,,aku gak tau seluk beluk bahasa sunda,,makanya aku bingung dengan bahasanya,,,

    Kala itu kakak iparnya sepupuku nyuruh aku pakai bahasa sunda begini,,"Mi Cokot sedotan athu neng",,
    Haaaa,,,,!! aku disuruh gigit sedotan,,,
    gak salah denger apa aku ini,,,masak aku di suruh gigit sedotan (pikirku dalam hati)
    bingung aku mau njawab gimana,,,gigit sedotan bukanlah pokok obrolan kita waktu itu,,,

    karena gak tau apa maksudnya dia nyuruh aku begitu,,,akhir ya ku tnya'in ke sepupuku,,,"mbak,,masak aku disuruh gigit(cokot) sedotan,,,gak salah apa,,??

    Lalu apa reaksi sepupuku,,,dia malah ketawa berbahak2 denger kata2ku,,,(Ealah nasib,,,dah jatuh tertimpa tangga lagi,,,hehheee)

    Ternyata setelah sepupuku ngaejelasin maksud dari kata "Mi cokot athu sedotannya neng" itu,,,tak lain adalah nyuruh aku ngambil sedotan,,,

    kata yang bikin aku bingung,,,
    Kata "Cokot",,,kalau bahasa jawa artinya 'Gigit',,,,sedangkan bahasa sundanya 'Ambil',,,
    ~~>,,bahasa sunda,,
    ~~~ cokot sedotan berarti ambil sedotannya,,,
    ~~>,,bahasa jawa,,
    ~~~ cokot sedotan berarti gigit sedotannya,,,

    pengalaman tentang bahasa inilah yang sampai sekarang gak bisa aku lupakan,,,bener2 bikin aku kebingungan habis dech pokoknya,,,,hahaaaaa
    lucu gitu tiap kali teringat,,,bisa2nya gitu,,,hmmmmmmm

    Uupz,,,maaf ya sist,,,
    sharinganku sepanjang kereta,,,heheee
    have a nice day ya sist,,,

    ReplyDelete
  10. Perbedaan bahasa bukan menjadi penghalang untuk kita dalam berkomunikasi. Kadang kalau bicara dengan bule denga bahasa Inggris yang pas-pasan pun mereka akan paham. Kalau salah, mereka ga akan ngetawain kita.
    Sayangnya, justru kalau kita salah dalam berbahasa Inggris, yang ketawa malah orang Indonesia sendiri.
    Saya pernah punya pengalaman dengan orang Singapur. Dia bilang bahasa Inggris saya bagus. Tapi saya malah tersinggung. Emangnya orang Indonesia ga bisa bahasa Inggris apa. Bahasa Inggris kan bukan bahasa asli Singapur, mereka gunakan Singlish. Mungkin kalau yang bilang orang Inggris langsung akan lain rasanya.

    ReplyDelete
  11. di sini membaca bukan kebutuhan dan tidak mentradisi, jadi wajar kalau sering terjadi dalam cakap-cakap kita dapati orang menggunakan kosa kata yang tak tepat. Misal saya pernah mendengar orang mengatakan kata impor yang menurut saya maksudnya info, atau kata koprasi salah tempat yang mestinya oprasi.

    ReplyDelete
  12. Majalah Mesjid kita : bener, bener..

    Ica Puspita : iya, lebih baik bertanya daripada nyesel,

    Kakaakin :ok:)

    Joe : hehehe..iya, bahasa daerah y Mas

    Yhantee : ok deh..

    Mimi Taria : Hehehehe, lucu!!! It's ok, gak bayar kan ngasih komennya, gratis!!!!siip

    Sya : ya..nyantai sis, everything will be fine,ok

    Muhammad A Vip :oya??Andai yang ngomong sadar kalau kata yang ia pake?wah..kira2 bakal diletakan dimana itu wajah, apalagi jika lawan bicaranya pun sadar kalau kata tsb salah. Hehehe..malu:(

    ReplyDelete
  13. bahasa adalah anugerah bagi manusia
    tanpa bahasa akan sulit berkomunikasi
    salam sukse..

    sedj

    ReplyDelete
  14. Bahasa juga pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai sarana
    komunikasi antar manusia dan sebagai
    sarana budaya yang mempersatukan
    kelompok manusia yang mempergunakan
    bahasa tersebut. Fungsi yang pertama disebut fungsi komunikatif dan fungsi yang
    kedua disebut fungsi kehesif atau integratif.

    Salam buat semuanya... :)

    ReplyDelete
  15. Tamparan besar bagi saya yang selalu seeenaknya berbahasa ckckc, postingannya membuatku tersadarkan :)

    ReplyDelete
  16. Comel betul ini blog, nak berlama-lama kat sini pon tak boring.. :D

    Yup, dengan keragaman bahasa menjadikan hidup ini lebih berwarna, kita sebagai generasi muda lah yang harus melestarikan bahasa dan budaya (daerah), dan tidak salah juga untuk mempelajari bahasa mereka untuk memperkaya wawasan.

    ReplyDelete
  17. sekarang ini, minimal harus bisa menguasai 2 bahasa..
    bahasa indonesia dan bahasa inggris

    btw,, mbak mau pesen kaos blogger indonesia ndak? sekalian bisa untuk promosi offline.. hehe :D.. cek blogku ya.. postingnya disini

    ReplyDelete
  18. Saya ada masalah dengan bahasa...kemampuan komunikasi baik, tapi bahasa kurang baik....sedang terus belajar dan belajar untuk memperbaiki...

    ReplyDelete
  19. Qefy : hehehe..

    Dwi-jo : halah-halah ini udah ketularan ya bhsnya sama Bunda Fatimah:)

    Dery : ok..nanti diliat blognya

    Hani: Iya, pokoknya jgn pernah lelah belajar apalagi ttg bahasa,ok

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)