Monday, February 7, 2011

Hijaukan Bumi

Bumi ini hijau. Dengan hijaunya bumi menjadi salah satu indikator bahwa keseimbangan lingkungan selalu terjaga. Begitu banyak orang yang peduli dengan bumi sehingga partisipasi pada hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April begitu menggeliat. Aksi penanaman sejuta pohon membuktikan bahwa masih dan bahkan banyak orang yang peduli dengan lingkungan, begitu peduli dengan bumi sebagai tempat hunian manusia di seluruh penjuru dunia. Sudah selayaknya bukan bumi ini menjadi perhatian manusia?

Mengingat bila keseimbangan lingkungan di bumi rusak maka efeknya yang paling utama akan langsung dirasakan oleh penghuni bumi, salah satunya manusia. Maka manusia itu selain sebagai faktor penggerak keseimbangan lingkungan di bumi, manusia juga menjadi korban dari ketidakseimbangan lingkungan dan sekaligus juga bisa menjadi faktor penyebab dari rusaknya keseimbangan lingkungan di bumi ini.

Bila keseimbangan lingkungan terganggu maka akan berimbas pada keseluruhan sistem yang ada. Bukan rahasia lagi kalau hutan memiliki fungsi yang begitu besar dalam keseimbangan lingkungan. Dengan adanya hutan, sistem tata air menjadi seimbang, akar-akar tanaman yang terdapat dalam hutan sangat berperan dalam menyerap kelebihan air, terutama pada musim penghujan sehingga banjir dapat dicegah.


Fungsi hutan sebagai penampung zat karbondioksida sangat dirasakan oleh semua penghuni bumi, seperti manusia dan tumbuh-tumbuhan. Mengapa?Tentunya kita mengetahui bahwa karbondioksida merupakan zat beracun. Zat ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam melakukan fotosintesis. Secara kimia, reaksi fotosintesis akan menghasilkan glukosa dan oksigen. Oksigen yang dihasilkan dalam fotosintesis begitu dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas. Maka dapat disimpulkan betapa pentingnya keberadaan hutan, salah satunya melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan.

Namun, sungguh amat disayangkan bila di media publikasi tergambar bahwa hutan mulai terkikis. Kehijauan hutan yang menjadi pesonanya mulai terusik. Adanya tangan-tangan tak bertanggungjawab yang menjamahnya secara liar,  tanpa pernah memikirkan efek yang dahsyat dikemudian hari. Yang ada dipikiran para penjamah hanyalah keuntungan sesaat dan sepihak. 

Tangan-tangan yang tak bertanggungjawab ini sesukanya melakukan penebangan hutan secara liar. Ya..pasti, telinga kita tak akan asing lagi dengan kata illegal logging, atau pembalakan liar.  

Pembalakan liar atau yang dikenal dengan sebutan illegal logging merupakan tindakan yang memiliki efek yang sangat signifikan terhadap lingkungan sekitar. Mengapa? ini berkaitan dengan fungsi hutan yang sangat penting yaitu salah satunya berperan dalam pengaturan tata air.

Pemikiran sederhananya adalah begini, ketika kita tak sengaja menumpahkan air di meja makan atau di lantai keramik, maka selama kita tak segera memberhentikan  aliran air tersebut, maka air yang tertumpah ini akan terus mengalir ke seluruh permukaan meja atau lantai. Akan sampai dimana aliran air itu berhenti?jawabannya tak jelas, selama air itu masih terus mengalir bisa jadi ke seluruh permukaan yang tertumpah tadi. Bisa dibayangkan bila tumpahan air itu relatif banyak! Wah..tak terbayangkan bagaimana  basahnya area tersebut.

Begitu juga di dunia nyata. Sama kasusnya seperti air yang tertumpah tersebut. Ketika turun hujan, atau pada musim hujan, pasti banyak sekali aliran air dari langit. Nah..kalau banyak hutan yang mengalami pembalakan liar, kira-kira aliran air hujan itu akan tertimbun kemana?Tak ada lagi hutan yang menyerap kelebihan air hujan tersebut. Maka apakah yang akan terjadi??Secara kasat mata, banjirlah kemungkinan yang akan memenuhi pandangan mata. 

Dari pemikiran sederhana saja, kita semua dapat memahami betapa pentingnya hutan bagi kehidupan kita semua. Keberadaan hutan menyebabkan kelebihan air dapat diserap. Tak akan ada air yang tergenang di permukaan bumi yang dalam skala besar dapat menyebabkan banjir. Dengan adanya hutan, maka fungsi keseimbangan lingkungan akan terjaga, seperti yang telah dipaparkan pada paragraf-paragraf di atas. Hijaunya hutan pun menjadi pemandangan yang sedap di mata. Dan bukan tak mungkin dapat dijadikan sumber pendapatan negara, contoh sederhana,  salah satunya sebagai hutan wisata, seperti di kota saya Palembang, yaitu Hutan Wisata Puntikayu.

Kasus pembalakan liar seperti digambarkan pada paragraf sebelumnya merupakan otoritas pemerintah untuk menanganinya. Kita, sebagai penduduk di negeri ini tak dapat berbuat banyak untuk mencegah atau bahkan menghakimi tindakan para pelaku. Akan tetapi, sebagai bagian dari penduduk bumi, kita bisa ikut berperan dalam menghijaukan bumi ini, contoh sederhananya adalah dengan ikut berpartisipasi dalam penanaman pohon. Hal yang sederhana bukan?

Saya yakin, tak perlu seorang yang ahli untuk menanam sebuah tanaman, tiap orang pasti bisa asal mereka mau belajar. Menanam saja sangat berarti bagi hijaunya bumi ini. Tak perlu kita berkoar-koar menghujat para pelaku pembalakan liar, yang akibat tindakan mereka begitu berimbas pada semua penduduk bumi. Namun, kita cukup memiliki kesadaran dari diri sendiri untuk ikut menghijaukan bumi, meski hanya sebuah tanaman. Kelak, dengan berjalannya waktu satu buah tanaman ini akan tumbuh dan berkembang menjadi pohon besar yang bermanfaat bagi hijaunya bumi. 

Bayangkan! Bila satu orang saja memiliki kesadaran ini, efeknya pasti dapat dirasakan. Bagaimana bila tiap-tiap individu di negeri ini memiliki kesadaran yang serupa?Pasti hijaunya bumi bukanlah angan-angan semata, lambat laun hijau tersebut akan menjadi realita. Dan, bila bumi ini menjadi hijau, siapa lagi yang akan merasakan keuntungannya secara langsung?jawabnya, pasti semua mengetahuinya:) Ya, kita semua sebagai penghuni bumi ini yang secara langsung dapat merasakannya.

Jadi kesadaran itu perlu sekali bagi tiap individu. Dan, akan lebih baik lagi bila kesadaran menanam satu tanaman ini juga diikuti oleh kesadaran oleh oknum pembalakan liar untuk menghentikan aksi merugikan mereka. Bagaimana?setuju??

Ok. Mari kita bersama-sama hijaukan bumi! 

Tulisan ini dibuat untuk

15 comments:

  1. Just wanna say... Go Green! ^_^

    ReplyDelete
  2. Ternyata asalnya dari Palembang ya Sist,,,

    ReplyDelete
  3. keseimbangan alam yg tak terpikirkan oleh para pengusaha hph, perkebunan, pejabat dephut dan sebagian masyarakat biasa

    ReplyDelete
  4. kesadaran saya yakin dimiliki setiap individu, masalahnya untuk bertindaknya itu sulit karena setannya begitu banyak.

    ReplyDelete
  5. Mimi Taria : campur2 mbk, tp tinggalnya sekarng emg di palembang

    Attayaya_hutan : tapi kita memikirkannya kan?hehehe..

    Muhammad A Vip : iya bisa jadi, hehe

    ReplyDelete
  6. sebuah ajakan dan imbauan yang simpatik dan mencerahkan. semoga makin banyak pihak yang peduli utk menghijaukan bumi.

    ReplyDelete
  7. mmmm mantep banget ulasannya...siiip siippp

    ReplyDelete
  8. pembalakan liar ulah segelintir orang, tapi akibatnya adalah ke semua orang...

    ReplyDelete
  9. Sawali tuhusetya : amiiiin..

    Manajemen Emosi : ok d:)

    Joe : iya setuju

    ReplyDelete
  10. setuju
    kesadaran pada bumi yang hijau
    mari kita gelorakan
    salam sukses..

    sedj

    ReplyDelete
  11. Efek global warming dah jd kenyataan, musim tak menentu.
    Waktu musim hjan kbanjiran, musim kmarau kkeringan.

    Jaga terus semangatx...
    n.n

    ReplyDelete
  12. Inti tulisannya, tentang kesadaran, artikel yang menarik. Bagaimana meningkatkan kesadaran adalah tanggung jawab kita bersama.

    ReplyDelete
  13. Teras info : ok..

    Sedjatee : siiip.

    Edo : Ayo, kita sama2 jaga bumi! Thanks bwt kunjungannya, friend..

    Bagus h. Jihad : Ayo, sm2 miliki kesadaran itu, demi hijaunya bumi

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)