Thursday, February 3, 2011

Desa - Kota

Meski banyak orang, banyak karakter, banyak kepentingan, banyak misi, namun silaturahmi itu indah ya:)  Bayangkan bila kita hidup sendiri! Meski banyak harta, hidup di rumah mewah full dengan fasilitas, tapi jika tanpa seorangpun di sisi kita apa jadinya?

Bengong, ngomong sama tembok, hehe…

Tetapi, sekarang kan era mobile, kita bisa mengakses teman dengan menggunakan teknologi mutakhir saat ini?

Iya sih bener, tapi kan hanya berupa vibrasi suara, atau visual melalui internet, seperti jejaring sosial . Artinya bukan silaturahmi langsung, face to face. Hidup sendiri itu tak enak dan memang tak mungkin, mengingat kita, manusia adalah makhluk sosial.

Artinya manusia itu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Makanya, kita mengenal istilah gotong-royong, atau semacamnya untuk menguatkan silaturahmi di antara manusia.

Ada rantai hubungan yang sangat panjang dalam kehidupan sosial, seperti pemenuhan kebutuhan. Makanan pokok,  contoh sederhananya, nasi. Rantai pemasaran dari petani hingga ke konsumen itu sungguh menjadi realita bahwa manusia itu makhluk sosial, tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.      

Berbicara tentang silaturahmi. Menurutku, silaturahmi yang terjadi pada masyarakat kota itu berbeda dengan masyarakat di desa. Mengapa?


Di desa, kekeluargaannya masih sangat jelas terasa. Gotong-royong adalah hal yang lumrah terjadi. Sifat saling mengenali inilah yang menjadi ciri khas pedesaan. Desa juga identik dengan pemandangan yang hijau, udara yang masih segar, bebas dari polusi asap kendaraan.

Hal yang bertolak belakang terjadi di perkotaaan. Apalagi di kota-kota besar, sifat care satu sama lain, mungkin agak terabaikan. Karakter yang terlampau menonjol adalah egoistis, hedonisme.

Jadi serba salah juga, terlalu baik, takutnya disalahgunakan oleh orang-orang sekitar. Niatnya ingin berbuat baik, malah jadi boomerang. Mungkin inilah yang menyebabkan masyarakat perkotaan jadi cuek (ini menurut pemikiranku ya). Gaya hidup yang mewah, harga barang yang membumbung tinggi serta ketatnya persaingan hidup di kota bisa juga menjadi alasan terkikisnya nilai-nilai kekeluargaan, layaknya  kehidupan di pedesaan.

Bukan berarti, tak ada orang-orang yang berhati baik di kota, bukan berarti tak ada orang yang care di kota, bukan berarti tak ada orang yang jujur di kota. Ada kok:) Tapi, mungkin jumlahnya tak sebanyak, dan tak seperti di desa pada umumnya. Mungkin inilah salah satu contoh kemerosotan nilai-nilai moral yang terjadi di kota saat ini. Bagaimana menurut sobat?Boleh, dishare idenya:)

21 comments:

  1. baik desa atau kota, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, tergantung kita lebih suka yang mana

    ReplyDelete
  2. Bener tuh Non....silaturahmi & tatakrama dalam bersosialisasi antara di desa dan kota jauh berbeda. Bang Pendi pernah ngalamin sendiri waktu sempet kerja di daerah Gunung Sahari. Maklum orang kampung jadi sudah terbiasa ucapkan permisi kalo lewat depan orang, nah waktu ntu pernah ngelewatin gang yg orang2 banyak nongkrong...Bang Pendi langsung bungkuk2 sambil bilang permisi....permisi..permisi dari mulut gang sampai ujung gang. orang2 bukannya balas sapanya Bang Pendi tapi malah pade cengar-cengir. Waktu ntu Bang Pendi langsung mikir.." Yang singit ntu orang2 ape gua ya ? " Huahahaha....

    ReplyDelete
  3. Hidup di pedesaan lebih nyaman bro,udara segar masih bissa di nikmati.

    ReplyDelete
  4. posting yang bagus..
    banyak sekali perbedaan2 yang mencolok antara desa dan kota..
    =D

    ReplyDelete
  5. pertamax! salam...aku datang lagi, cii luuk baa...

    ReplyDelete
  6. Joe : bener jg..

    Noor's blog (inside of me) : ada-ada saja si Abang, hehehe

    Situsonline : iya bener

    Agung A.Kusuma : yups..

    Kisah Abu Nawas : ya tergantung selera, hehe

    Info {dot}com : ya..itu kata mampir jg di blogku, hehehe

    ReplyDelete
  7. Betul sekali sobat, di desa terasa sekali silaturahmi. beda banget dengan di kota, dan saya merasakannya :)

    ReplyDelete
  8. saya malah merasa kota lebih baik dari desa dalam hal pergaulan. orang desa lebih menakutkan karena gunjungannya lebih menusuk dari orang kota yang sekedar menggosip.

    ReplyDelete
  9. dikota terkesan kurang solidaritas karena memang warganya rata-rata pendatang dari berbagai daerah,, tapi kalau ditempat kakakku yang mayoritas warganya satu daerah ya suasana kebersamaannya masih sangat kental.

    ReplyDelete
  10. berkunjung untuk bersilaturahmi kesini menambah sahabat dan saudara..salam kenal ya...
    btw..jd kangen dg suasana di desa yang adem ayem..

    ReplyDelete
  11. andaikan di desa juga mudah dalam mencari pangan.... pasti banyak orang yg akan memilih desa sebagai domisilinya....

    sayang ya... pembangunan ini belum merata

    ReplyDelete
  12. Lebih baik tinggal di desa tapi yang akses kekota tidak seberapa jauh..

    ReplyDelete
  13. hehehe... saya asli wong ndeso, tapi sekarang tersesat di ibu kota, dan merasakan perbedaanya, dan keduanya sudah jels ada enak dan gaknya..
    salam kenal..

    ReplyDelete
  14. Serba Ter : iya mbk:)thanks udah di follow, nanti wit follow balik.:)

    Muhammad A Vip : tiap org emg punya pandangan yg berbeda y Mas, tergantung darimana sisi pandangnya,hehe..

    Dwi : thanks bwt sharenya

    Ummurizka : salam kenal jg. Makasih..

    Kang Sugeng : iya ya Kang, pembangunan memang belum merata, tp tetep yakin INDONESIA pasti bisa maju

    Lintasberita : hehehe, maunya..,tp emg ada?boleh dishare desanya,hehehe

    Kira : Nah, ini dari yg langsung pengalaman, hehehe.. salam kenal jg

    ReplyDelete
  15. salam sob
    antara desa dan kota semuanya saling berhubungan

    ReplyDelete
  16. Sist,,,,saya datang bawa Award sist,,,silahkan ambil di blog saya ya sist,,,,

    ReplyDelete
  17. desa dan kota sama-sama bagus
    tinggal yang menjalani aja
    iya kan?
    salam sukses..

    sedj

    ReplyDelete
  18. Slam knal.., jika dlihat dr jalinan kekeluargaan di desa lbh baik jk dbndingkan dgn kota

    ReplyDelete
  19. Bner bget postingannya,,utk kkluargaan n silaturrahmi di desa luar biasa,,tapi utk kareer dan pusat bisnis dan pmbljaran dikota,,kata pepatah,,"kalau mau brjiwa besar prgilah kekota besar"
    Semua org hebat brkumpul dkota,,org jahat brkmpul dsini,smuanya,,lbihnya qta bsa brtmu brbgai org yg berbeda asal daerah,,,konectivitas mningkat,,utk hburan n lowongan pun byak,,
    Di desa pmandangan indah nan tnpa polusi,,silaturrahmi tggi,,tapi utk pengembangan dri kurang,,,,by dani

    ReplyDelete
  20. Dikota :
    Pengembangan diri dan karir,
    Sumber pusat bisnis dan usaha,
    Pusat pndidikan,
    Bertemu dgan link krja dan komunitas yg sangat byak,
    Tempat shopping n smua kbutuhan gampang didapat,
    Brtemu semua org brbgai daerah,
    Tempat berpolusi tggi,
    Macet,
    Smua org I don't care,
    Org miskin smpai tggal dbwh jmbatan,
    Biaya hidup tinggi

    Desa:
    Indah ,segar,udara aman,
    Silaturrahmi tinggi,
    Karir lambat,
    Informasi pngmbgan dunia,n teknologi lambat
    Hanya itu2 saja,,
    Itulah masing2 klbhan n kkurgan jdi sy pilih tggal dkota utk karir dan usaha

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)