Friday, September 14, 2012

Sepenggal kisah dariku


Kian hari umurku di dunia kian bertambah, tapi sesungguhnya jatah usiaku kian  berkurang. Banyak hikmah yang aku dapat dalam perjalanan hidupku, entah itu berupa tawa atau airmata. Tak hanya itu, berbagai kisah orang-orang di sekelilingku juga cukup memberikan hikmah bagiku.
Orang-orang hebat pasti punya cerita sendiri. Mereka membaginya dengan harapan semua pendengarnya bisa mengambil hikmah positip dari kisah mereka. Salah satunya seperti kisah seorang bapak yang memulai karir sebagai officeboy di sebuah bank swasta yang cukup terkenal di negeri ini. Si bapak (sorry, aku lupa namanya, yang pasti beliau asli Kediri) membagi cerita hidupnya pada sebuah acara yang sungguh menjadi favoritku (semoga sobat semua juga ya), yaitu chatting with YM di anteve.
            Kisah sukses Bapak yang akhirnya menduduki posisi sebagai vice president di bank yang cukup bergengsi di negeri ini sangat menyentuh hati. Dari kerasnya perjuangan hidup yang ia jalani, ia sendiri dapat mengambil kesimpulan atas kejadian ‘istimewa’ yang dialaminya. Aku masih ingat sekali kalimat yang beliau ucapkan.

            Menurutnya
1.      Bila kelak aku menjadi orang sukses, aku akan dekat dengan orang kecil. Karena dekat dengan orang kecil membuatku menjadi besar. Beliau ingat sekali saat ia terjerembab ke sebuh parit akibat uang hasil jualan sandalnya dipalaki oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab, hanya ‘orang kecil’ yang menolongnya. Ibu-ibu tukang sayur yang memapahnya keluar dari parit. Tak ada ‘orang besar’ yang sudi menolongnya kala itu.

2.      Kala itu ada sebuah kaki yang dengan sengaja menginjaknya. Bukannya ingin menolongnya dirinya yang saat itu tertatih-tatih bangun dari jatuhnya. Beliau selalu merekam sebuah kaki yang berbalut sepatuh mewah yang menginjaknya. Ya...katanya kelak klo aku jadi ‘orang besar’ aku akan gunakan kakiku untuk menolong orang kecil bukan malah menginjak mereka.

Aku yang menonton acara itu sangat terharu dengan perkataan beliau, apalagi beliau bercerita dengan mata berkaca-kaca. Aku mendengarnya saja terharu, apalagi beliau yang mengalami langsung kejadian ‘istimewa’ tersebut.
            Walhasil saat beliau menjadi orang sukses kini beliau menjadi perintis sedekah untuk para dhuafa. Subhanallah…aku sangat terharu dengan kisah ini. Sungguh jarang orang yang mampu bersikap seperti beliau. Kebanyakan yang ada sekarang, saat kesuksesan menjadi milik seseorang, mereka seperti kacang lupa kulitnya (esp. buat mereka yang pada awalnya memang dari golongan ekonomi lemah, saat berada di puncak mereka seakan lupa). Kesuksesan itu menjadi alat bagi dirinya untuk berlaku angkuh, dan jujur…hal ini beberapa kali kutemui di lingkungan terdekatku, bahkan dari keluarga besarku (Maaf, bukan maksud untuk menjelekan mereka, aku hanya berusaha mengungkapkan realita yang ada di sekitarku).
            Aku pikir…semua orang yang mengalami perubahan drastis dalam hidup mereka rata-rata pasti angkuh, seakan lupa diri. Meski demikian, realitanya….masih ada orang-orang yang berhati mulia seperti bapak yang aku ceritakan kisahnya di atas. Aku yakin Allah pasti akan selalu ridho pada orang-orang seperti beliau. Sebuah kalimat yang diucapkan oleh beliau yang selalu berdengung di telingaku, “Kita akan menjadi orang besar bila kita berdekatan dengan orang-orang kecil”. Benar sekali memang. Bukankah dengan bersedekah kepada mereka, Allah pasti akan menggantinyaJ. Buktinya kisah beliau. Sampe sekarang kehidupannya sangat mapan, meski beliau telah pension.  Dan tak sampai disitu kebaikan yang beliau tabur. Saat ini beliau juga dengan ikhlas mengajak anak-anak malang, bahkan (maaf) ada yang cacat mental, untuk tinggal satu atap dengan beliau. Mm…pantas saja Allah memberkahi keluarga beliauJ
Semoga kisah singkat ini bisa menginspirasi kita semua (termasuk aku sendiriJ). Maafkan bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan. Maklum, aku manusia yang penuh dengan khilaf.

3 comments:

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)