Monday, March 14, 2011

Aku tak sendiri

Aku masih duduk di sini, menunggu tangan-tangan pemurah yang ingin bersahabat denganku. Tempat yang begitu ramai terasa menghimpit diriku. Susana pasar yang ramai, seakan tak memberikan tempat padaku. Aku hanya terduduk, terdiam dengan perasaan yang aku sendiri tak tahu bagaimana rasanya.

Diantara lalu-lalang keramaian  pasar ini, ada seorang adik kecil menghampiri diriku. Diletakkannya kepingan uang logam pada kaleng tuaku. Ya..kaleng yang selalu menemaniku melewati hari-hariku hampir separuh usiaku di bumi ini.

“ting”, terdengar suara tabrakan logam dari si adik dan kaleng tuaku.

“ahh…hanya sebuah”, aku hanya berucap di dalam hatiku.

Mataku nanar menatap suasana hidup pagi hari ini. Kaki-kaki yang terus menjamah setiap tempat di sekelilingku seakan tetap tak perduli dengan pakaian biru lusuh yang kukenakan. Aku terus memandangi semuanya.

“ting..ting..ting..”, beberapa logam mulai antri memasuki kaleng tuaku.

Ada rasa bahagia..sedikit harapan bahwa hari ini apa yang kudapat bisa membuatku sedikit nyenyak nanti malam.

Kupandangi kedua tanganku yang tak sempurna. Sepuluh  jari yang diberikan-Nya, telah diambil paksa akibat kecelakaan dahsyat yang secara total mengubah penampilanku.

“aku..tak ingin seperti ini”, ucapku dalam hati. “Aku ingin memilki kembali sepuluh jari itu…!!!”, aku nyaris berteriak ketika memandangi raga tak sempurna ini.

“Pak..”, sebuah suara halus terdengar samar di telingaku.

“ini…”, wanita muda itu memberiku sebungkus nasi dan beberapa lembar uang kertas berpindah ke kalengku.

Aku tersenyum, seakan ingin mengatakan terima kasih.

“Ahh.., ternyata aku salah. Masih ada tempat buatku di pasar yang seluas ini. Masih ada beberapa pasang  mata yang mengintai keberadaanku. Masih ada tangan-tangan bersahaja yang mengulurkannya kepadaku.”

“aku tak sendiri”, ucapku beriringaan  dengan keluarnya  butiran jernih dari kedua sudut bola penglihatanku.

Senyum itu akhirnya melebar, melengkapi rasa bahagiaku. Meski kalengku hanya berisi beberapa lembar dan logam saja, namun itu sudah cukup. Apalagi, tadi ditambah dengan sebungkus nasi yang cukup untuk mengganjal perutku.

“aku tak sendiri”, kembali aku berucap dengan senyum di wajahku.

17 comments:

  1. mengamankan pertamaxxx
    puisi yang sangat indah ...
    nice

    ReplyDelete
  2. buatan sendiri neh?...
    mantabbbzz

    ReplyDelete
  3. Moenas : puisi??cerita kaleee,hehehe:)

    Hanya : iya, iseng,hehehe

    Rezkaocta : iya ya???pdhl cm iseng loh :)

    ReplyDelete
  4. hanya cerita toh....bunda kira ini kisah kamu....sampai buat aku berpikir gmn cara kamu ngetik keyboard klu jari2 tanganmu sdh di ambil Tuhan.....

    ReplyDelete
  5. ga kebayang kalo harus hidup dengan cara begitu.. cerita ini mengingatkanku untuk tetap bersyukur, sudah seharian ini aku mengeluh..
    makasih ya mbak wits!

    ReplyDelete
  6. ehm semoga aku bisa menjadi seseorang yang mengisi kaleng itu...

    ReplyDelete
  7. Syukurlah, di era ke-cuekbebek-an sekarang ini masih ada yang peduli terhadap orang yang tak mampu ya...
    That's the fact :)

    ReplyDelete
  8. ya.. engkau tak sendiri
    kami bersama mu...

    sedj

    ReplyDelete
  9. ini mah bukan cerita iseng, tapi benar2 membuat plong jiwa ini,, ternyata aku juga tak sendiri di dunia ini ..

    salam :)

    ReplyDelete
  10. Bunda Loving : hehehe..:)

    Gefry Necolsen : iya, pastinya harus banyak2 mengucap syukur, biar hidup terasa lapang.

    Lozz Akbar : boleh..silahkan!

    Kaakin : harapannya sih begitu mbk..

    Sedjatee : hehe

    Fitr4y : siip:)

    ReplyDelete
  11. you never walk alone mbak,. wit,.. ada blog, ada teman blog hehe,. semoga bisa jadi sahabt ya mbak wits

    ReplyDelete
  12. tetap semangat walau sudah tak sempurna...
    karena sesungguhnya Alloh tetap dan masih yang MAHA ADIL...

    kunjung blik ya..! ada posting baru "surat untuk khadafi libya" nih!

    ReplyDelete
  13. auraman : iya, ada blog, sahabat untuk saling berbagi tulisan, ide dan wawasan.

    d'zaro : thanks udah difollow. nanti difollow balik ya

    Kira : thanks

    ReplyDelete
  14. wits.. ada mozaik asa di atas tiga roda
    silakan diintip ya

    sedj

    ReplyDelete
  15. wah..cerita yang sangat bagus..thanks ya..

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)