Monday, September 24, 2012

Dear Dunia

Dear Dunia,..
            Aku pengen nulis…rindu sekali untuk selalu nulis, up date posting blogku. Abis emang aku tuh orangnya suka sekali corat-coret. Sempet ngirim tulisan juga ke salah satu publisher, tapi belum ada kabarnya (mudah-mudahan nanti kabarnya sesuai yang diharapkan ya…aamiinnn).
Kamu tahu???
            Kemarin aku nonton Kickandy, dan temanya…tentang anak-anak yang sejak lahir hingga puluhan tahun tak mengenal ibu kandungnya. Sedih sekali nontonnya, mataku sampe berkaca-kaca nontonnya. Nggak kebayang rasanya klo aku berada di posisi mereka. sejak lahir diasuh sama orang lain, terus baru sekitar usia 20 tahun atau 30 tahun atau bahkan 54 tahun baru tahu klo ternyata orang yang mengasuhku itu bukan orang tua kandungku. Wah…apa rasanya ya?? Tapi..itulah kisah yang diangkat oleh Kick Andy.
            Bahkan yang lebih menyedihkan lagi ada yang sampai sekarang setelah ke sana kemari mencari info tentang orangtua kandungnya belum juga bertemu dengan sosok yang membuat mereka ‘ada’ di dunia ini. Ada yang sempat bertemu, tapi…tak berapa lama berkasih-kasihan dengan sosok ibu yang melahirkan mereka, Yang Maha Kuasa memanggil sosok tersebut (sedih). Ada yang malah tak sempat bertemu sama sekali dengan ibu kandungnya, yang mereka temui hanya ‘pusara ibundanya’. Mm..seperti sinetron jadinya. Tapi ini kisah nyata!
            Menonton kisah ini, aku jadi bersyukur memiliki orangtua. Banyak anak-anak yang mendambakan sentuhan kasih sayang dari orangtua mereka. Dan aku….aku sudah memiliki itu. Thanks God.
I love you Mom, I love you Dad. Maaf bila aku terkadang suka membuat kalian sedih. Maafkan atas semua kesalahanku!
Bagiku my family is everything.. keluargaku adalah segalanya. Dalam keluarga aku bisa share apapun tanpa pernah takut untuk dikhianati. Kita semua tahu… cinta seorang ibu tak akan bisa digantikan oleh apapun, sampe ada kalimat “ Surga itu ada di telapak kaki IBU.”
Oya..aku jadi inget sama sinetron  KELUARGA CEMARA, yang aku inget itu sinetron diputar waktu aku duduk di kelas 2 SMA, sekitar tahun 1999 begitu. Sinetronnya bagus, ada nilai edukasinya trus juga sangat mendidik, lebih mendekati realita di sekitar kita. Tak ada kekerasan, tak ada kemewahan, ya..that’s real!!! Aku juga suka soundtracknya. Lagunya bikin terhenyuh.
Pengen denger?
Ayo, silahkan!!!
READMORE - Dear Dunia

Tuesday, September 18, 2012

Melembutkan hati

Mendengarkan lagu yang sarat makna, bisa melembutkan hati. Salah satunya lagu Mas Ebiet.G Ade yang sangat syahdu. Beberapa kali didengar dan diresapi maknanya bisa membuat kita merenung beberapa saat. Merenung hakikat keberadaan kita di dunia ini.



READMORE - Melembutkan hati

Friday, September 14, 2012

Sepenggal kisah dariku


Kian hari umurku di dunia kian bertambah, tapi sesungguhnya jatah usiaku kian  berkurang. Banyak hikmah yang aku dapat dalam perjalanan hidupku, entah itu berupa tawa atau airmata. Tak hanya itu, berbagai kisah orang-orang di sekelilingku juga cukup memberikan hikmah bagiku.
Orang-orang hebat pasti punya cerita sendiri. Mereka membaginya dengan harapan semua pendengarnya bisa mengambil hikmah positip dari kisah mereka. Salah satunya seperti kisah seorang bapak yang memulai karir sebagai officeboy di sebuah bank swasta yang cukup terkenal di negeri ini. Si bapak (sorry, aku lupa namanya, yang pasti beliau asli Kediri) membagi cerita hidupnya pada sebuah acara yang sungguh menjadi favoritku (semoga sobat semua juga ya), yaitu chatting with YM di anteve.
            Kisah sukses Bapak yang akhirnya menduduki posisi sebagai vice president di bank yang cukup bergengsi di negeri ini sangat menyentuh hati. Dari kerasnya perjuangan hidup yang ia jalani, ia sendiri dapat mengambil kesimpulan atas kejadian ‘istimewa’ yang dialaminya. Aku masih ingat sekali kalimat yang beliau ucapkan.

            Menurutnya
1.      Bila kelak aku menjadi orang sukses, aku akan dekat dengan orang kecil. Karena dekat dengan orang kecil membuatku menjadi besar. Beliau ingat sekali saat ia terjerembab ke sebuh parit akibat uang hasil jualan sandalnya dipalaki oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab, hanya ‘orang kecil’ yang menolongnya. Ibu-ibu tukang sayur yang memapahnya keluar dari parit. Tak ada ‘orang besar’ yang sudi menolongnya kala itu.

2.      Kala itu ada sebuah kaki yang dengan sengaja menginjaknya. Bukannya ingin menolongnya dirinya yang saat itu tertatih-tatih bangun dari jatuhnya. Beliau selalu merekam sebuah kaki yang berbalut sepatuh mewah yang menginjaknya. Ya...katanya kelak klo aku jadi ‘orang besar’ aku akan gunakan kakiku untuk menolong orang kecil bukan malah menginjak mereka.

Aku yang menonton acara itu sangat terharu dengan perkataan beliau, apalagi beliau bercerita dengan mata berkaca-kaca. Aku mendengarnya saja terharu, apalagi beliau yang mengalami langsung kejadian ‘istimewa’ tersebut.
            Walhasil saat beliau menjadi orang sukses kini beliau menjadi perintis sedekah untuk para dhuafa. Subhanallah…aku sangat terharu dengan kisah ini. Sungguh jarang orang yang mampu bersikap seperti beliau. Kebanyakan yang ada sekarang, saat kesuksesan menjadi milik seseorang, mereka seperti kacang lupa kulitnya (esp. buat mereka yang pada awalnya memang dari golongan ekonomi lemah, saat berada di puncak mereka seakan lupa). Kesuksesan itu menjadi alat bagi dirinya untuk berlaku angkuh, dan jujur…hal ini beberapa kali kutemui di lingkungan terdekatku, bahkan dari keluarga besarku (Maaf, bukan maksud untuk menjelekan mereka, aku hanya berusaha mengungkapkan realita yang ada di sekitarku).
            Aku pikir…semua orang yang mengalami perubahan drastis dalam hidup mereka rata-rata pasti angkuh, seakan lupa diri. Meski demikian, realitanya….masih ada orang-orang yang berhati mulia seperti bapak yang aku ceritakan kisahnya di atas. Aku yakin Allah pasti akan selalu ridho pada orang-orang seperti beliau. Sebuah kalimat yang diucapkan oleh beliau yang selalu berdengung di telingaku, “Kita akan menjadi orang besar bila kita berdekatan dengan orang-orang kecil”. Benar sekali memang. Bukankah dengan bersedekah kepada mereka, Allah pasti akan menggantinyaJ. Buktinya kisah beliau. Sampe sekarang kehidupannya sangat mapan, meski beliau telah pension.  Dan tak sampai disitu kebaikan yang beliau tabur. Saat ini beliau juga dengan ikhlas mengajak anak-anak malang, bahkan (maaf) ada yang cacat mental, untuk tinggal satu atap dengan beliau. Mm…pantas saja Allah memberkahi keluarga beliauJ
Semoga kisah singkat ini bisa menginspirasi kita semua (termasuk aku sendiriJ). Maafkan bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan. Maklum, aku manusia yang penuh dengan khilaf.
READMORE - Sepenggal kisah dariku

Thursday, September 13, 2012

Laguku


Aku jatuh cinta sekali sama lagu ini. Penyanyi favoritku, Maherzain. Tapi sekali ini dia duet sama Irfan Makki. Lagunya itu asyik sekali. Pake dua bahasa, satu bahasa inggris trus satunya klo menurutku bahasa India.

Bukan hanya itu musiknya itu enjoy banget. Lagunya relegius tapi bawaannya pengen nge-dance;)

Jujur…aku suka sekali sama lagu ini. Berulangkali aku dengerinnya tapi sama sekali nggak bosen.

Penasaran??

Ayo kita denger sama-sama….



READMORE - Laguku

Saturday, September 8, 2012

Mendadak pengen posting


Klo inspirasi sudah datang, rasanya bila tak disegerakan hati jadi tak nyaman. Ingin sekali mencurahkan isi hati ini melalui blog pribadiku ini. Sekedar sharing, berbagi inspirasi. Karena berbagi itu indah. Hidup kita berasa akan berharga bila kita bisa berbagi. Meski hanya satu dua kalimat, at least sudah sharing ya.

Malam ini terharu sekali sama lagu Mas opick. Coba dengerinnya pake hati! Airmata bisa keluar dengan sendirinya friends. Bukan maksudku untuk membuatmu menangis:), tapi…pesan tersirat dari lagu ini luar biasa. Semoga bisa mencerahkan!



READMORE - Mendadak pengen posting

Sunday, September 2, 2012

Ini Kisahku


Klo kita menjernihkan hati dan pikiran, maka kita akan sadar bahwa sesungguhnya janji Allah itu benar. Jujur, aku telah beberapa kali mengalami keajaiban dari sedekah. Dan ini adalah satu dari beberapa kisah nyataku.

Sabtu pagi aku pengen jalan-jalan ke IP Palembang. Perginya sendiri, dan selama di bus aku duduk tepat di posisi kanan bus, seperti biasa deket jendela, abis aku emang seneng tempat tersebut, banyak anginnya. Jadi nggak pengap:). Dan pagi itu tiba-tiba ada seorang bapak yang cukup tua, taksiranku usianya sekitar lima puluhan. Kulitnya hitam legam, kerut-kerut di kulitnya membuatku yakin klo si bapak pasti bekerja keras untuk hidupnya.

Aku sama si bapak emang tak saling sapa. Aku pun baru sadar klo beliau duduk disebelahku. Memang aku suka begitu, nggak terlalu perhatian kiri kanan, tau-tau udah ada si bapak yang duduk di sebelahku.

Aku memandangi wajah si bapak, yang tangan kanannya menggenggam uang dua ribuan. Aku juga ingat klo si kenek bus belum menagih ongkosku. Tiba saat si kenek menagih, tiba-tiba hati nuraniku terketuk untuk membayari si bapak di sebelahku ini.

            “Biar ini saja Pak.” Kataku spontan.
            Si bapak bengong namun tak urung ia menurut saja.
            “Dua ya.” Kataku pada si kenek bus sambil memberi uang lima ribuan.

Selama perjalanan aku sempet berbincang beberapa saat sama si bapak. Yang pasti tujuan si bapak rumah sakit charitas Palembang. Setelah itu tak berapa lama akupun turun di IP.

Lumayan lama sabtu itu aku habiskan waktuku berkeliling, hingga tak kusadari hari mulai sore. Aku pun memutuskan untuk pulang. Karena rumahku itu harus naek becak lagi. Makanya aku jadi tak asing lagi pada kendaraan beroda tiga ini, malah di kompleksku mulai berjamuran yang namanya becak motor:)

Dan..pada saat aku akan membayar, si abang becak tak punya kembalian.

            “Ya udah, sebentar ya Pak.” Kataku memintanya menunggu.

Aku pun masuk ke rumah meminta uang ribuan pada papaku. Waktunya aku rasakan sebentar sekali. Saat aku keluar aku dapati si abang sudah tak ada lagi. Kakiku bergegas mencarinya ke sana kemari,  berharap aku menemukannya. Tapi ternyata emang nggak ada lagi.

Aku tunggu beberapa lamanya, klo-klo si abang balik lagi meminta ongkos becaknya. Namun ternyata aku salah, si abang tak kembali lagi. Aku merenung sejenak. Melihat kejadian ini dengan hati. Hati kecilku seakan berkata inilah balasan atas sedekah yang kulakukan. Tadi pagi aku membayari ongkos bus bapak yang duduk di sebelahku, Subhanallah.…sorenya, Allah langsung menggratiskan ongkos becakku.

Semoga kisahnyataku ini bisa memberi motivasi positip buat sahabat semua. Sungguh tak rugi kita bersedekah! Dan insyaallah aku tak berniat riya atas apa yang kulakukan. Hanya berbagi pada sobat semua:)

Maaf bila ada yang salah dari tulisan singkatku, maklum aku hanya manusia yang mencoba mengurai pesan tersirat atas apa yang aku alami.

Wallahualam.



READMORE - Ini Kisahku