Monday, August 23, 2010

Menjadi Kaya Tak Bahagia

Banyak orang yang bercita-cita menjadi orang kaya.  Hidup berkecukupan, begitu nikmat. Namun, setelah mereka mencapai di titik itu apakah mereka bahagia? Jawabannya tentu tergantung dari tiap individu.

Sekedar berbagi sedikit, pada beberapa acara reality show di televisi, serta fenomena di sekitar kita, kita dapat merenungkan dan berpikir bahwa tak selamanya harta yang melimpah itu membawa faedah yang berujung pada kebahagiaan. Tak percaya?

Coba diingat lagi! Dari acara reality show dan fenomena di sekitar kita  tersebut,  berapa banyak di istana orang kaya ini terjadi linangan airmata?Bingung maksudnya?

Begini, coba ditelisik kembali ingatan kita!Sudah ingat?O.k. Banyak terjadi perselingkuhan,penggunaa narkoba dan beberapa tindakan amoral yang dilakukan oleh mereka dari kalangan orang kaya tersebut. Lalu, pertanyaannya mengapa hal ini dapat terjadi?

Kalau menurut saya, ini disebabkan karena mereka tak bersyukur dengan apa yang telah mereka miliki. Kekayaan yang dititipkan kepada mereka, justru dijadikan celah untuk berbuat maksiat. Padahal, seharusnya mereka menyadari bahwa harta yang dibawa pada hal-hal yang menyimpang, mudharat, takkan bertahan lama. Kalaupun harta itu masih bertahan, akan tetapi harta yang sesungguhnya, yaitu “kebahagiaan” tak pernah mereka dapatkan. Yang mereka alami justru masalah demi masalah yang bertambah pelik, pertengkaran demi pertengkaran yang menyesatkan pikiran dan mengganggu ketenangan  hati.  Kalau sudah begitu apakah kebahagiaan akan didapatkan??
   

1 comment:

  1. oleh sebab itulah memang benar apa yg selama ini saya yakini bahwa lebih mulia kaya ilmu drpd kaya harta, apalagi kaya' monyet, jiahaha... makin ngawur aja ni komen saya

    ReplyDelete

Buat semua Sobat, saya sangat menghargai satu dua patah komentar Anda, tapi please gak usah meninggalkan link di kolom ini atau di Wit's chat box, ok.
Saya sangat menghargai pengertian sobat:)