Bumi ini hijau. Dengan hijaunya
bumi menjadi salah satu indikator bahwa keseimbangan lingkungan selalu terjaga.
Begitu banyak orang yang peduli dengan bumi sehingga partisipasi pada hari Bumi
yang jatuh pada tanggal 22 April begitu menggeliat. Aksi penanaman sejuta pohon
membuktikan bahwa masih dan bahkan banyak orang yang peduli dengan lingkungan,
begitu peduli dengan bumi sebagai tempat hunian manusia di seluruh penjuru
dunia. Sudah selayaknya bukan bumi ini menjadi perhatian manusia?
Mengingat bila keseimbangan
lingkungan di bumi rusak maka efeknya yang paling utama akan langsung dirasakan
oleh penghuni bumi, salah satunya manusia. Maka manusia itu selain sebagai faktor
penggerak keseimbangan lingkungan di bumi, manusia juga menjadi korban dari ketidakseimbangan
lingkungan dan sekaligus juga bisa menjadi faktor penyebab dari rusaknya
keseimbangan lingkungan di bumi ini.
Bila keseimbangan lingkungan
terganggu maka akan berimbas pada keseluruhan sistem yang ada. Bukan rahasia
lagi kalau hutan memiliki fungsi yang begitu besar dalam keseimbangan
lingkungan. Dengan adanya hutan, sistem tata air menjadi seimbang, akar-akar
tanaman yang terdapat dalam hutan sangat berperan dalam menyerap kelebihan air,
terutama pada musim penghujan sehingga banjir dapat dicegah.
Fungsi hutan sebagai penampung
zat karbondioksida sangat dirasakan oleh semua penghuni bumi, seperti manusia
dan tumbuh-tumbuhan. Mengapa?Tentunya kita mengetahui bahwa karbondioksida
merupakan zat beracun. Zat ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam melakukan
fotosintesis. Secara kimia, reaksi fotosintesis akan menghasilkan glukosa dan
oksigen. Oksigen yang dihasilkan dalam fotosintesis begitu dibutuhkan oleh manusia
untuk bernafas. Maka dapat disimpulkan betapa pentingnya keberadaan hutan, salah
satunya melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan.
Namun, sungguh amat disayangkan bila
di media publikasi tergambar bahwa hutan mulai terkikis. Kehijauan hutan yang
menjadi pesonanya mulai terusik. Adanya tangan-tangan tak bertanggungjawab yang
menjamahnya secara liar, tanpa pernah
memikirkan efek yang dahsyat dikemudian hari. Yang ada dipikiran para penjamah
hanyalah keuntungan sesaat dan sepihak.
Tangan-tangan yang tak
bertanggungjawab ini sesukanya melakukan penebangan hutan secara liar. Ya..pasti,
telinga kita tak akan asing lagi dengan kata illegal logging, atau pembalakan liar.
Pembalakan liar atau yang dikenal
dengan sebutan illegal logging
merupakan tindakan yang memiliki efek yang sangat signifikan terhadap
lingkungan sekitar. Mengapa? ini berkaitan dengan fungsi hutan yang sangat
penting yaitu salah satunya berperan dalam pengaturan tata air.
Pemikiran sederhananya adalah
begini, ketika kita tak sengaja menumpahkan air di meja makan atau di lantai
keramik, maka selama kita tak segera memberhentikan aliran air tersebut, maka air yang tertumpah
ini akan terus mengalir ke seluruh permukaan meja atau lantai. Akan sampai
dimana aliran air itu berhenti?jawabannya tak jelas, selama air itu masih terus
mengalir bisa jadi ke seluruh permukaan yang tertumpah tadi. Bisa dibayangkan
bila tumpahan air itu relatif banyak! Wah..tak terbayangkan bagaimana basahnya area tersebut.
Begitu juga di dunia nyata. Sama
kasusnya seperti air yang tertumpah tersebut. Ketika turun hujan, atau pada
musim hujan, pasti banyak sekali aliran air dari langit. Nah..kalau banyak
hutan yang mengalami pembalakan liar, kira-kira aliran air hujan itu akan
tertimbun kemana?Tak ada lagi hutan yang menyerap kelebihan air hujan tersebut.
Maka apakah yang akan terjadi??Secara kasat mata, banjirlah kemungkinan yang
akan memenuhi pandangan mata.
Dari pemikiran sederhana saja,
kita semua dapat memahami betapa pentingnya hutan bagi kehidupan kita semua. Keberadaan
hutan menyebabkan kelebihan air dapat diserap. Tak akan ada air yang tergenang
di permukaan bumi yang dalam skala besar dapat menyebabkan banjir. Dengan
adanya hutan, maka fungsi keseimbangan lingkungan akan terjaga, seperti yang
telah dipaparkan pada paragraf-paragraf di atas. Hijaunya hutan pun menjadi
pemandangan yang sedap di mata. Dan bukan tak mungkin dapat dijadikan sumber pendapatan negara, contoh sederhana, salah satunya sebagai hutan wisata, seperti di kota saya Palembang, yaitu Hutan Wisata Puntikayu.
Kasus pembalakan liar seperti digambarkan pada paragraf sebelumnya merupakan otoritas pemerintah untuk menanganinya. Kita, sebagai penduduk di negeri ini tak
dapat berbuat banyak untuk mencegah atau bahkan menghakimi tindakan para
pelaku. Akan tetapi, sebagai bagian dari penduduk bumi, kita bisa ikut berperan
dalam menghijaukan bumi ini, contoh sederhananya adalah dengan ikut
berpartisipasi dalam penanaman pohon. Hal yang sederhana bukan?
Saya yakin, tak perlu seorang
yang ahli untuk menanam sebuah tanaman, tiap orang pasti bisa asal mereka mau
belajar. Menanam saja sangat berarti bagi hijaunya bumi ini. Tak perlu kita
berkoar-koar menghujat para pelaku pembalakan liar, yang akibat tindakan mereka
begitu berimbas pada semua penduduk bumi. Namun, kita cukup memiliki kesadaran
dari diri sendiri untuk ikut menghijaukan bumi, meski hanya sebuah tanaman.
Kelak, dengan berjalannya waktu satu buah tanaman ini akan tumbuh dan
berkembang menjadi pohon besar yang bermanfaat bagi hijaunya bumi.
Bayangkan! Bila satu orang saja
memiliki kesadaran ini, efeknya pasti dapat dirasakan. Bagaimana bila tiap-tiap
individu di negeri ini memiliki kesadaran yang serupa?Pasti hijaunya bumi
bukanlah angan-angan semata, lambat laun hijau tersebut akan menjadi realita.
Dan, bila bumi ini menjadi hijau, siapa lagi yang akan merasakan keuntungannya
secara langsung?jawabnya, pasti semua mengetahuinya:) Ya, kita semua sebagai
penghuni bumi ini yang secara langsung dapat merasakannya.
Jadi kesadaran itu perlu sekali
bagi tiap individu. Dan, akan lebih baik lagi bila kesadaran menanam satu
tanaman ini juga diikuti oleh kesadaran oleh oknum pembalakan liar untuk
menghentikan aksi merugikan mereka. Bagaimana?setuju??
Ok. Mari kita bersama-sama hijaukan bumi!
Tulisan ini dibuat untuk
Just wanna say... Go Green! ^_^
ReplyDeletesiiip. hijaukan bumi!
ReplyDeleteTernyata asalnya dari Palembang ya Sist,,,
ReplyDeletekeseimbangan alam yg tak terpikirkan oleh para pengusaha hph, perkebunan, pejabat dephut dan sebagian masyarakat biasa
ReplyDeletekesadaran saya yakin dimiliki setiap individu, masalahnya untuk bertindaknya itu sulit karena setannya begitu banyak.
ReplyDeleteMimi Taria : campur2 mbk, tp tinggalnya sekarng emg di palembang
ReplyDeleteAttayaya_hutan : tapi kita memikirkannya kan?hehehe..
Muhammad A Vip : iya bisa jadi, hehe
sebuah ajakan dan imbauan yang simpatik dan mencerahkan. semoga makin banyak pihak yang peduli utk menghijaukan bumi.
ReplyDeletemmmm mantep banget ulasannya...siiip siippp
ReplyDeletepembalakan liar ulah segelintir orang, tapi akibatnya adalah ke semua orang...
ReplyDeleteSawali tuhusetya : amiiiin..
ReplyDeleteManajemen Emosi : ok d:)
Joe : iya setuju
Go green.... :D
ReplyDeletesetuju
ReplyDeletekesadaran pada bumi yang hijau
mari kita gelorakan
salam sukses..
sedj
Efek global warming dah jd kenyataan, musim tak menentu.
ReplyDeleteWaktu musim hjan kbanjiran, musim kmarau kkeringan.
Jaga terus semangatx...
n.n
Inti tulisannya, tentang kesadaran, artikel yang menarik. Bagaimana meningkatkan kesadaran adalah tanggung jawab kita bersama.
ReplyDeleteTeras info : ok..
ReplyDeleteSedjatee : siiip.
Edo : Ayo, kita sama2 jaga bumi! Thanks bwt kunjungannya, friend..
Bagus h. Jihad : Ayo, sm2 miliki kesadaran itu, demi hijaunya bumi