Meski banyak orang, banyak
karakter, banyak kepentingan, banyak misi, namun silaturahmi itu indah ya:) Bayangkan
bila kita hidup sendiri! Meski banyak harta, hidup di rumah mewah full dengan fasilitas, tapi jika tanpa
seorangpun di sisi kita apa jadinya?
Bengong, ngomong sama tembok,
hehe…
Tetapi, sekarang kan era mobile, kita bisa mengakses teman
dengan menggunakan teknologi mutakhir saat ini?
Iya sih bener, tapi kan hanya
berupa vibrasi suara, atau visual melalui internet, seperti jejaring sosial . Artinya bukan silaturahmi
langsung, face to face. Hidup sendiri
itu tak enak dan memang tak mungkin, mengingat kita, manusia adalah makhluk sosial.
Artinya manusia itu membutuhkan
orang lain dalam hidupnya. Makanya, kita mengenal istilah gotong-royong, atau
semacamnya untuk menguatkan silaturahmi di antara manusia.
Ada rantai hubungan yang sangat
panjang dalam kehidupan sosial, seperti pemenuhan kebutuhan. Makanan pokok,
contoh sederhananya, nasi. Rantai pemasaran dari petani hingga ke konsumen itu
sungguh menjadi realita bahwa manusia itu makhluk sosial, tak dapat hidup tanpa
bantuan orang lain.
Berbicara tentang silaturahmi. Menurutku, silaturahmi yang terjadi pada masyarakat kota itu berbeda dengan masyarakat di desa.
Mengapa?
Di desa, kekeluargaannya masih
sangat jelas terasa. Gotong-royong adalah hal yang lumrah terjadi. Sifat saling mengenali inilah yang menjadi ciri khas pedesaan. Desa juga identik dengan pemandangan yang hijau, udara yang masih segar, bebas dari polusi asap kendaraan.
Hal yang bertolak belakang
terjadi di perkotaaan. Apalagi di kota-kota besar, sifat care satu sama lain, mungkin agak terabaikan. Karakter yang terlampau menonjol adalah egoistis, hedonisme.
Jadi serba salah juga, terlalu baik,
takutnya disalahgunakan oleh orang-orang sekitar. Niatnya ingin berbuat baik,
malah jadi boomerang. Mungkin inilah yang menyebabkan masyarakat perkotaan jadi
cuek (ini menurut pemikiranku ya). Gaya hidup yang mewah, harga barang yang
membumbung tinggi serta ketatnya persaingan hidup di kota bisa juga menjadi alasan
terkikisnya nilai-nilai kekeluargaan, layaknya kehidupan di pedesaan.
Bukan berarti, tak ada
orang-orang yang berhati baik di kota, bukan berarti tak ada orang yang care di
kota, bukan berarti tak ada orang yang jujur di kota. Ada kok:) Tapi, mungkin
jumlahnya tak sebanyak, dan tak seperti di desa pada umumnya. Mungkin inilah salah
satu contoh kemerosotan nilai-nilai moral yang terjadi di kota saat ini.
Bagaimana menurut sobat?Boleh, dishare idenya:)
baik desa atau kota, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, tergantung kita lebih suka yang mana
ReplyDeleteBener tuh Non....silaturahmi & tatakrama dalam bersosialisasi antara di desa dan kota jauh berbeda. Bang Pendi pernah ngalamin sendiri waktu sempet kerja di daerah Gunung Sahari. Maklum orang kampung jadi sudah terbiasa ucapkan permisi kalo lewat depan orang, nah waktu ntu pernah ngelewatin gang yg orang2 banyak nongkrong...Bang Pendi langsung bungkuk2 sambil bilang permisi....permisi..permisi dari mulut gang sampai ujung gang. orang2 bukannya balas sapanya Bang Pendi tapi malah pade cengar-cengir. Waktu ntu Bang Pendi langsung mikir.." Yang singit ntu orang2 ape gua ya ? " Huahahaha....
ReplyDeleteHidup di pedesaan lebih nyaman bro,udara segar masih bissa di nikmati.
ReplyDeleteposting yang bagus..
ReplyDeletebanyak sekali perbedaan2 yang mencolok antara desa dan kota..
=D
salam sob
ReplyDeleteaku lebih suka di desa sob
pertamax! salam...aku datang lagi, cii luuk baa...
ReplyDeleteJoe : bener jg..
ReplyDeleteNoor's blog (inside of me) : ada-ada saja si Abang, hehehe
Situsonline : iya bener
Agung A.Kusuma : yups..
Kisah Abu Nawas : ya tergantung selera, hehe
Info {dot}com : ya..itu kata mampir jg di blogku, hehehe
Betul sekali sobat, di desa terasa sekali silaturahmi. beda banget dengan di kota, dan saya merasakannya :)
ReplyDeletesaya malah merasa kota lebih baik dari desa dalam hal pergaulan. orang desa lebih menakutkan karena gunjungannya lebih menusuk dari orang kota yang sekedar menggosip.
ReplyDeletedikota terkesan kurang solidaritas karena memang warganya rata-rata pendatang dari berbagai daerah,, tapi kalau ditempat kakakku yang mayoritas warganya satu daerah ya suasana kebersamaannya masih sangat kental.
ReplyDeleteberkunjung untuk bersilaturahmi kesini menambah sahabat dan saudara..salam kenal ya...
ReplyDeletebtw..jd kangen dg suasana di desa yang adem ayem..
andaikan di desa juga mudah dalam mencari pangan.... pasti banyak orang yg akan memilih desa sebagai domisilinya....
ReplyDeletesayang ya... pembangunan ini belum merata
Lebih baik tinggal di desa tapi yang akses kekota tidak seberapa jauh..
ReplyDeletehehehe... saya asli wong ndeso, tapi sekarang tersesat di ibu kota, dan merasakan perbedaanya, dan keduanya sudah jels ada enak dan gaknya..
ReplyDeletesalam kenal..
Serba Ter : iya mbk:)thanks udah di follow, nanti wit follow balik.:)
ReplyDeleteMuhammad A Vip : tiap org emg punya pandangan yg berbeda y Mas, tergantung darimana sisi pandangnya,hehe..
Dwi : thanks bwt sharenya
Ummurizka : salam kenal jg. Makasih..
Kang Sugeng : iya ya Kang, pembangunan memang belum merata, tp tetep yakin INDONESIA pasti bisa maju
Lintasberita : hehehe, maunya..,tp emg ada?boleh dishare desanya,hehehe
Kira : Nah, ini dari yg langsung pengalaman, hehehe.. salam kenal jg
salam sob
ReplyDeleteantara desa dan kota semuanya saling berhubungan
Sist,,,,saya datang bawa Award sist,,,silahkan ambil di blog saya ya sist,,,,
ReplyDeletedesa dan kota sama-sama bagus
ReplyDeletetinggal yang menjalani aja
iya kan?
salam sukses..
sedj
Slam knal.., jika dlihat dr jalinan kekeluargaan di desa lbh baik jk dbndingkan dgn kota
ReplyDeleteBner bget postingannya,,utk kkluargaan n silaturrahmi di desa luar biasa,,tapi utk kareer dan pusat bisnis dan pmbljaran dikota,,kata pepatah,,"kalau mau brjiwa besar prgilah kekota besar"
ReplyDeleteSemua org hebat brkumpul dkota,,org jahat brkmpul dsini,smuanya,,lbihnya qta bsa brtmu brbgai org yg berbeda asal daerah,,,konectivitas mningkat,,utk hburan n lowongan pun byak,,
Di desa pmandangan indah nan tnpa polusi,,silaturrahmi tggi,,tapi utk pengembangan dri kurang,,,,by dani
Dikota :
ReplyDeletePengembangan diri dan karir,
Sumber pusat bisnis dan usaha,
Pusat pndidikan,
Bertemu dgan link krja dan komunitas yg sangat byak,
Tempat shopping n smua kbutuhan gampang didapat,
Brtemu semua org brbgai daerah,
Tempat berpolusi tggi,
Macet,
Smua org I don't care,
Org miskin smpai tggal dbwh jmbatan,
Biaya hidup tinggi
Desa:
Indah ,segar,udara aman,
Silaturrahmi tinggi,
Karir lambat,
Informasi pngmbgan dunia,n teknologi lambat
Hanya itu2 saja,,
Itulah masing2 klbhan n kkurgan jdi sy pilih tggal dkota utk karir dan usaha