Miris memang kalau perceraian dijadikan akhir dari konflik tak berkesudahan dalam kehidupan berumah tangga. Tetapi, bila bahtera pernikahan itu terus dijalankan, banyak pihak yang tersakiti terutama kedua orang yang menjalankan peran utama dalam pernikahan ini.
Dilema ya?
Di satu sisi, perceraian itu menyakitkan dan menimbulkan kerugian yang terbilang banyak. Akan tetapi di sisi lain, bila terus dijalani kehidupan bersama ini tak akan jua menimbulkan kebahagiaan. Selalu kejadian yang pahit dan menyakitkan yang akan terjadi.
Dilema juga ya?
Dulu, ketika keduanya masih berstatuskan lajang, keduanya sibuk beraksi untuk saling memikat pujaan hati. Segala cara dilakukan agar bisa hidup bersama dengan pujaan yang telah dipilih. Tetapi, seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, perbedaan yang terus mengental dan embel-embel lain, atau kesalahan fatal yang dilakukan oleh pasangan yang tak mungkin lagi dapat dimaafkan menjadi alasan akan berakhirnya bahtera pernikahan tersebut.
Dilema ya?
Kasihan dan menyedihkan melihat keadaan ini. Tapi, mau bagaimana lagi?mungkin bagi keduanya, ini merupakan keputusan terbaik.
Melihat serta mendengar begitu banyaknya peristiwa perceraian yang terjadi di negeri ini, aku sangat mengagumi kehidupan berumahtangga Bapak B.J. Habibie dan ibu alm. Ainun. Cerita cinta yang indah. Bahagianya bila semua pasangan yang menikah bisa mengalami hal yang membahagiakan seperti beliau. Cinta yang tak akan pernah berakhir, meski telah berbeda alam. Sungguh, setia yang mengagumkan. Perasaan yang pasti membuat semua orang terharu. Cinta yang benar-benar cintaJ.
Tapi, apakah perceraian merupakan suatu kesalahan?Menurutku, tak ada jawaban yang akurat benar, semua tergantung situasi yang menyebabkan keputusan ini diambil. Hanya kedua belah pihak yang tahu pasti, mengapa jalan ini dipilih sebagai alternative terakhir.
Aku yakin tak ada pasangan yang ingin pernikahannya berakhir, karena ini akan menjadi pil pahit dalam hidup mereka. Tetapi…mau bagaimana lagi?dilema memang ya?
kalau bisa sih perceraian jangan dijadikan tujuan akhir dalam menyelesaikan pertikaian rumah tangga, apalagi sudah ada buah hati yang selalu mengharap belain kasih sayang kita, mungkin ada jalan lain untuk mengakhiri perselisihan itu
ReplyDeleteWits, perceraian dihalalkan, asal tidak bisa dipertahankan lagi. Kita gak akan tau suami ternyata waktu pacaran baik ternyata suka gebukin istri. Ato suami gak tau diam-diam istri selingkuh dengan rekan kerja bertaun-taun. Lagian proses cerai itu gak mudah, pasti prosesnya lama dan menyakitkan. Yah, begitulah...
ReplyDeleteklo bisa jangan ada perceraian, semua pasti ada jalan keluarnya kan ... :)
ReplyDeletekalo bisa jangan ada perceraian, semua pasti ada jalan keluarnya bukan? :)
ReplyDeleteBunda kurang ngerti...tp mudah2an ini tidak terjadi pada keluargaku....
ReplyDeleteItulah rumah tangga sist,,ada yang bahagia ada pula yang menderita,,,
ReplyDeletePemikiran yang dewasa dan setidaknya menghindari sifat keegoisasian mungkin bisa menjauhkan sebuah rumah tangga dari Perceraian,,!!
Joko santoso : sebaiknya memang begitu y, tapi tergantung juga kondisinya.
ReplyDeleteAmi : masuk akal juga alasannya mbk, daripada selalu disakiti begitu, lbh baik pisah kali ya.
Ica puspita :iya..bisa jadi.
Bunda loving : amiiin...
Mimi Taria :insyaallah
semoga ja bahtera rumah tanggaku aman-aman saja ,,,,, aku gak mau komen..... pamali...hehehehe
ReplyDeleteperceraian adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah, sy pernah baca buku yang isinya,seperti apapun suami kita, istri harus tetap bersabar,meski sesulit apapun itu, krn pasti akan ada balasan hikmah sesudahnya.
ReplyDeleteSuami adalah jodoh kita, maka pertahankanlah..semoga saya dan kita semua bisa langgeng dg suami kita hingga akhirat nanti. amiin..
Bila masalah masih bs d diskusikan n d cari jln keluarnya secara baik2, tentunya ithu lebih indah dari perceraian....
ReplyDeleteMenurut saya semua mungkin tergantung kepada apa latar belakang dari keputusan untuk bercerai itu...
Maaf kalau saya lancang karena ini kan tentang rumah tangga dan sedangkan saya masih(lajangerrr)he..he..he...Benar saya sangat setuju sekali dengan apa yang di katakan oleh mas joko santoso itu.terimakasih
ReplyDeleteehmm..bagus banget postingnya,gk memihak .salam kenal,klu ada waktu maen2 keblog ane ya
ReplyDeleteSaya nggak bisa kasih komentar yang mantap tentang perceraian. Tapi yang pasti, perceraian selalu menyisakan efek psikologis yg mendalam.. Itulah kenapa meskipun boleh, tapi Tuhan tidak suka,,
ReplyDeleteKetika titik temu pada suatu permasalahan dianggap tidak ada, sebagian orang memilih untuk berpisah dan menerima segala konsekuensinya. Padahal seandainya bisa lebih bijak memandang permasalahan, perceraian bisa saja terhindarkan...
ReplyDeleteMenurutku tak ada yang salah, selama kita memulainya dengan niat yang baik, mempertimbangkan kepada siapa kehidupan kita akan bersandar, dan setelah itu pasrah pada campur tangan Tuhan.
ReplyDeleteKetika dua hal itu sudah tidak terpenuhi, barulah masalah akan banyak bermunculan.
salam :)
Arif Bayoe Sapoetra :aku doaian, amin...semua org yang menikah pasti harapannya demikian
ReplyDeleteAmisha : amin..
Mr.TM : aku juga berpikir demikian
MARINDAJAYA : ya, setiap orang punya pandangan sendiri kok:)
i-one : thanks ya udah berkunjung
Masbro : Gak pa pa kok mas, yg pasti tiap org punya sudut pandang yg berbeda. Dan pastinya perceraian selalu menyisakan hal yg bisa berakibat taumatis bagi pihak yang berada di koridor tersebut.
Kakaakin : benar juga pendapat mbk..
Berkunjung ..
ReplyDeleteperceraian emang suatu hal yang sangat miris, tapi kalau hanya akan menjadikan neraka dalam rumah tangga itu jika diteruskan, ya sudahlah ...
:)
fitr4y : makasih buat kunjungannya
ReplyDeletePersonal health care : makasih buat kunjungannya
Pastinya perceraian dalam sebuah hubungan tidak ada yang menginginkannya, tapi kalau itu adalah suatu penyelesaian masalah mau tidak mau ya harus di jalani dengan ikhlas.
ReplyDeletekalopun perceraian itu sesuatu keputusan yang terbaik buat keduanya ya sah sah saja, sekali lagi cerai itu bukan pilihan tapi lebih pada jalan penyelesaian.
ReplyDeleteitu mbak tulisanya kecil kecil banget sampai puyeng liatnya, lagi dilema ya? hahehahe...
all : thanks buat opininya.
ReplyDeletemasalah tulisan, lg iseng mas, mencari suasana baru, hehe..
semoga jika saya menikah nanti, semoga diberi kemudahan dalam menjalankan bahtera rumah tangga tersebut, juga untuk kita semua ya mbak witz
ReplyDeleteberkunjung ke sini
ReplyDeleteusahakan cari jalan tengah, misalan ketemu pakar motivasi, ya kalau sudah tiada jalan perceraian itu yang terbaik..
setiap orang pasti ingin sll bahagia dan bersatu dengan pasangannya. Kalopun sudah diusahakan namun bercerai ya Wallohu A'lam.
ReplyDeleteperceraian memang menjadi jalan termudah menyelesaikan masalah.. termudah, tapi tanpa memikirkan efek panjangnya.
ReplyDeletejadi biasanya perceraian terjadi karena menuruti egoisme kedua belah pihak..
#udah kayak konsultan perkawinan ya saya?
Auraman : aminn..
ReplyDeleteAzharr: setuju. Makasih untuk kunjungannya
Iffa Hoet : wallahua'alam
Gaphe : hehehe